Dengan demikian, Yannes menyangsikan kasus skandal manipulasi data uji keselamatan terhadap beberapa jenis merek mobil ternama di Jepang akan membawa dampak signifikan terhadap penjualan mobil dalam negeri.
"Lihat saja kasus manipulasi side-impact crash test Daihatsu tempo hari di Indonesia, nyaris tak berdampak pada penjualan Daihatsu," tutur Yannes.
Uji kelayakan untuk standar keselamatan, menurut Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Indah Sukmaningsih juga sudah sepatutnya dilakukan TMMIN lantaran hal ini dapat menjadi langkah untuk menjaga kepercayaan pelanggan terhadap mobil Toyota yang diproduksi di dalam negeri.
"Tidak hanya dengan kata-kata tapi dibuktikan dengan di mana tempat ujinya? Siapa yang menguji? Saya kira itu harus dilakukan. Tidak hanya pantas, tapi memang harus dilakukan untuk membuat lebih informatif," jelas Indah saat dihubungi, Selasa (4/6/2024).
"Kalau iya itu [dilakukan], membuktikan suatu kesungguhan dia dalam melindungi konsumen-konsumen di sini [Indonesia] tidak hanya yang di negerinya [Jepang]," tegasnya.
Yaris Cross kini tengah jadi sorotan usai Kementerian Transportasi Jepang menyebut setidaknya 6 kendaraan ditangguhkan pengiriman dan penjualannya, termasuk 3 model yang diproduksi oleh Toyota, Senin (3/6/2024).
Setelah ditelusuri, Toyota ternyata menyerahkan data yang salah terhadap uji keselamatan pejalan kaki untuk 3 model mobil, yakni Corolla Fielder, Corolla Axio, dan juga Yaris Cross. Kasus yang sama juga dilakukan oleh Honda Motor Co, dan Mazda Motor Corp terhadap berbagai kendaraan keluarannya.
Mazda sendiri juga telah turut mengakui memalsukan hasil uji tabrak dengan sengaja merusak unit yang digunakan untuk pengujian pada 5 model, termasuk Mazda 2 dan Roadster RF, menurut pernyataan perusahaan pada Senin.
Kejanggalan teridentifikasi pada lebih dari 150.000 unit yang diproduksi pabrikan mobil tersebut sejak 2014 untuk pasar Jepang. Penghentian ini juga kemungkinan akan mempengaruhi 3.500 pesanan dan Mazda belum mempertimbangkan opsi recall penarikan dari pasar pada saat ini.
Secara terpisah, Honda juga diketahui telah memalsukan data terkait kebisingan dan keluaran mesin bensin, yang berdampak pada lebih dari 3 juta unit mobil yang beredar di Jepang.
(prc/wdh)