Saat ditanyakan oleh anggota Komisi VI DPR, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menyatakan bahwa kehadiran Starlink di Indonesia berpotensi mengancam bisnis. Ini masih dalam tahap layanan internet satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO) yang ditawarkan SpaceX, milik Elon Musk, yang masuk ke segmen ritel atau business to consumer (B2C).
Sebelumnya Starlink bekerja sama dengan anak usaha Telkom, Telkomsat dengan skema business to business (B2B) lewat kerja sama dengan perusahaan. Mulai tahun ini Starlink telah mendapat lisensi operator very-small-aperture terminal (VSAT) dan penyedia jasa internet (ISP) di Indonesia, berupa pita lebar layanan rumah.
Ke depan, Ririek meyakini direct to cell Starlink dikembangkan di Indonesia dan berpotensi mengancam layanan seluler. Hanya tunggu waktu layanan ini masuk karena di Amerika Serikat (AS) tengah diuji coba.
Bogi Witjaksono, Direktur Wholesale dan Layanan Internasional Telkom menambahkan, “Starlink tumbuh pesat dimana pada 2022 saat kami merintis untuk layanan backhaul bagi operator-operator telekomunikasi. Tidak lama setelah itu di 2024 sudah mengembangkan layanan langsung ke konsumen. Memungkinkan Starlink bisa mengakses langsung dalam waktu dekat, walau sekarang untuk kebutuhan darurat dan pesan singkat.”
Asosiasi pebisnis bidang telekomunikasi dan akademisi, sebelumnya telah menyatakan potensi ancaman keamanan data, eksistensi pemain lokal tergerus, hingga hadirnya predatory pricing dengan kehadiran badan hukum PT Starlink Services Indonesia (SSI).
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif memberi usul agar izin layanan ritel Starlink Indonesia dibekukan hingga adanya kejelasan regulasi. Pemerintah juga diminta mempertimbangkan kembali pemberian lisensi Starlink, serta pembagian wilayah operasional pelaku jasa internet.
“Mengajak pemerintah mengambil langkah adil dan bijak demi menjaga keseimbangan serta kesehatan industri telekomunikasi di Indonesia,” jelas Arif.
Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) menjelaskan harga penawaran Starlink ke pelanggan paling murah, baik di Indonesia ataupun di Amerika (AS), markasnya. Hal ini memincu potensi perang harga atau predatory pricing. Imbasnya menggerus pelaku usaha UMKM.
“Begitupun dengan regulasi yang menjadi acuan dalam bisnisnya, asosiasi mempertanyakan apakah Starlink menggunakan acuan regulasi yang sama mengingat teknologi yang digunakannya merupakan teknologi baru,” cerita Sekjen ASSI Sigit Jatipuro.
Harris Turino, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP mengatakan bahwa pemerintah Indonesia diduga mengistimewakan Starlink karena boleh beroperasi namun masih mendorong penyelesaian pembangunan Network Operating Center (NOC). Bagi dia persaingan usaha adalah hal mutlak namun harus sejalan dengan prinsip fairness.
“Jangan sampai BUMN dirugikan, kita tidak menutup pada teknologi, persaingan tetapi BUMN-nya juga harus siap bila terjadi persaingan yang tidak seimbang,” tegas dia. Andre Rosiade dari Fraksi Gerindra juga membela Telkom dan menyatakan Starlink hadir tanpa menyelesaikan persyaratan terlebih dahulu.
Starlink Langsung Nyambung ke HP, Opsel Siap Perang?
Untuk diketahui SpaceX telah mewacanakan peluncuran layanan telepon langsung ke satelit Starlink pada musim gugur 2024. Rencana perusahaan ini disebutkan dalam pengajuan yang diajukan ke Komisi Komunikasi Federal (FCC), dikutip dari dokumen pengajuan tersebut, seperti dilansir Teslarati.
Pengajuan FCC juga memberikan beberapa rincian tentang rencana lebih lanjut SpaceX untuk teknologi directla to mobile celluler. Meskipun sistem Starlink ini dirancang untuk menyediakan kemampuan teks, suara, dan penjelajahan web kepada pengguna selama peluncurannya, fitur-fitur yang lebih canggih dapat diluncurkan di masa depan.
“Meskipun SpaceX saat ini bermaksud untuk menyediakan teks, suara, dan penjelajahan web melalui jaringan cakupan tambahan, inovasi di masa depan dapat memungkinkan layanan cakupan tambahan yang lebih kuat dan fitur-fitur yang lebih baik. Meskipun layanan yang ditingkatkan ini tidak akan menggantikan jaringan seluler terestrial, ini akan menyediakan sumber konektivitas yang ditingkatkan di mana jaringan tersebut tidak ada,” kata pengajuan FCC.
Di Amerika, operator seluler AT&T Inc menggandeng penyedia satelit AST SpaceMobile Inc untuk menghadapi Starlink. T-Mobile juga melakukan hal serupa. Kesepakatan kerja sama melawan Starlink resmi pasca uji coba dilakukan sebelumnya. Kesepakatan kemitraan AT&T dan AST SpaceMobile atas jaringan broadband berbasis luar angkasa akan berlangsung hingga 2030.
Memahami konsep direct to cell secara sederhana:
First video call on @X completed through @Starlink Direct to Cell satellites from unmodified mobile phones!
— SpaceX (@SpaceX) May 21, 2024
We’re excited to go live with @TMobile later this year ?️? pic.twitter.com/v4nA5B75EX
(wep)