Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta PT Toyota Astra Motor (TAM) menegaskan model Yaris Cross yang beredar tidak sama dengan produksi Toyota Motor Corp di Jepang yang sedang terdampak skandal manipulasi data uji keselamatan pejalan kaki, dan berujung pada penghentian penjualannya di negara tersebut.

"Yaris Cross di Indonesia tidak terlibat karena Model Yaris Cross yang terdampak di Jepang adalah model yang berbeda dengan Yaris Cross yang dijual di Indonesia," kata Public Relations Manager TAM Arie Hermawan, kepada Bloomberg Technoz, Kamis (5/6/2024).

Bahkan, Arie menyebutkan secara umum perbedaan keduanya sudah sangat jelas terlihat. "Keduanya totally beda. Baik eksterior, interior, dan model platfromnya juga beda," jelasnya. 

Toyota Yaris Cross untuk pasar domestik Jepang. (Sumber Toyota Astra Motor (TAM))


Dengan demikian, dia meminta kepada konsumen khususnya pengguna merek Toyota Indonesia tidak pelu khawatir terhadap Yaris Cross yang berproduksi dalam negeri ini.

"Namanya saja yang sama, tetapi jenis modelnya berbeda, jadi konsumen di dalam negeri tidak perlu khawatir," pungkasnya.

Mengutip dari halaman resmi Toyota Jepang, secara umum Yaris Cross buatan Jepang memiliki mesin Dynamic Force Engine dengan kode M15A-FKS dengan torsi maksimum 145/4.800. Tak hanya itu, mobil ini juga telah mengadopsi platfrom TNGA (GA-B).

Sistem penggerak roda model 4WD/E-Four dilengkapi suspensi belakang double wishbone yang kompak, radius putaran 5,3  m. Mobil tersebut juga memiliki sistem mode berkendara mode normal, mode eco drive, hingga mode berkendara EV.

Akio Toyoda (Sumber: Kiyoshi Ota/Bloomberg

Sebagai informasi, skandal pelanggaran data uji keselamatan yang mencatut sederet perusahaan otomotif ternama di Jepang terus bergulir. Tidak hanya Toyota, kasus tersebut turut menyeret merek besar lain seperti Mazda dan Honda.

Toyota sendiri termasuk di antara lima produsen mobil —termasuk Honda dan Mazda — yang ditemukan memalsukan atau memanipulasi data keselamatan saat mengajukan permohonan sertifikasi. Walhasil, beberapa model yang diproduksi Toyota harus ditangguhkan pengiriman dan penjualannya, sebagaimana disampaikan oleh Kementerian Transportasi Jepang awal pekan ini.

Imbas dari temuan Transportasi Jepang tersebut, Chairman Toyota Motor Corp Akio Toyoda pun melansir pernyataan permintaan maaf dan mengakui kesalahan yang dilakukan perusahaannya.

Lain pihak, Mazda turut mengakui telah memalsukan hasil uji tabrak dengan sengaja merusak unit yang digunakan untuk pengujian pada 5 model, termasuk Mazda 2 dan Roadster RF, menurut pernyataan perusahaan pada Senin.

Kejanggalan teridentifikasi pada lebih dari 150.000 unit yang diproduksi pabrikan mobil tersebut sejak 2014 untuk pasar Jepang. Penghentian ini juga kemungkinan akan mempengaruhi 3.500 pesanan dan Mazda belum mempertimbangkan opsi recall atau penarikan dari pasar pada saat ini.

Secara terpisah, Honda juga diketahui telah memalsukan data terkait kebisingan dan keluaran mesin bensin, yang berdampak pada lebih dari 3 juta unit mobil yang beredar di Jepang.

(prc/wdh)

No more pages