Logo Bloomberg Technoz

Jumlah lowongan pekerjaan (Job Openings and Labor Turnover Survey/JOLTS) turun 296 ribu dari bulan sebelumnya menjadi 8,05 juta pada April 2024, sekaligus menjadi level terendah sejak 2021, dan meleset dari perkiraan 8,34 juta.

Jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK dan Pemecatan) di AS sedikit menguat menjadi 3,5 juta pada April 2024 dari sebelumnya pemaparan revisi 3,4 juta pada April, juga lebih tinggi dari perkiraan 3,2 juta jumlah PHK.

Di lain sisi, data tenaga kerja AS tersebut mendorong spekulasi pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan dapat terjadi di tahun 2024 ini.

Menurut Bill Adams di Comerica Bank, risiko tekanan upah yang mendorong inflasi mulai menurun, membuat The Fed bernapas lebih lega dibandingkan beberapa tahun lalu. Dia mengatakan, itulah mungkin alasan Gubernur Jerome Powell tidak terlalu khawatir ketika inflasi meningkat di awal tahun ini, dan mengatakan kenaikan suku bunga tidak akan mungkin terjadi.

"Bukti semakin bertambah bahwa The Fed harus mulai melonggarkan kebijakan moneter," kata Ronald Temple, Kepala Ahli Strategi Pasar di Lazard.

Investor juga sedang menantikan rilis data ketenagakerjaan lanjutan Negeri Paman Sam yang diumumkan jelang tutup pekan ini. Konsensus pasar memperkirakan perekonomian AS menciptakan 190 ribu lapangan kerja non-pertanian (Non-Farm Payroll/NFP) pada Mei. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 175 ribu.

CME FedWatch Tools mencatatkan kenaikan signifikan pada peluang dipangkasnya suku bunga acuan ke 5,00 – 5,25% pada September 2024 mencapai 55,3% pada pagi ini. Melonjak dibandingkan sepekan lalu yang di kisaran 42,1%–45,1% untuk periode yang sama. 

(fad/wep)

No more pages