Jordan Fitzgerald dan Julia Fanzeres - Bloomberg News
Bloomberg, Harga minyak jatuh ke level terendah dalam sekitar empat bulan setelah rencana OPEC+ untuk melonggarkan pembatasan produksi tahun ini semakin memperdalam sentimen bearish pasar.
Pembatasan produksi tersebut dijadwalkan mulai dilonggarkan paling cepat pada Oktober, menambah pasokan minyak ke pasar yang diliputi kekhawatiran yang terus-menerus terkait permintaan dan kuatnya pasokan dari luar kelompok OPEC+. Persepsi bahwa risiko geopolitik terhadap pasokan minyak mentah mulai surut juga turut menambah penurunan harga.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 1,3% untuk ditutup di atas US$73 per barel, dengan penasihat perdagangan komoditas algoritmik turut berkontribusi pada penurunan tersebut. Meskipun demikian, harga berhasil pulih sedikit setelah sebelumnya turun hingga 2,3% di sesi tersebut.
"Kami mencapai level oversold di WTI pagi ini dengan RSI turun di bawah 30, jadi kami bersiap untuk pemulihan," kata Rebecca Babin, trader senior energi di CIBC Private Wealth Group. "Kedua, spread crack (perbedaan harga minyak mentah dan produk olahan) dan time spread (selisih harga minyak untuk pengiriman di bulan berbeda) lebih kuat hari ini, yang merupakan indikator positif untuk pasar fisik dan biasanya membawa minyak mentah keluar dari aksi jual."
Patokan minyak internasional Brent berada di bawah US$80 per barel untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada Senin, dan Selasa menandai pertama kalinya Brent menembus ambang batas pada indeks kekuatan relatif 14 hari sejak Mei 2023.
Beberapa pengamat pasar memperkirakan OPEC+ akan memperpanjang pembatasan hingga akhir tahun, dan reaksi terhadap kesepakatan hari Minggu beragam. Termasuk keraguan tentang apakah kelompok tersebut akan mampu meningkatkan produksi seiring melonjaknya pasokan dari pesaing. Anggota kunci aliansi tersebut baru-baru ini juga telah memproduksi di atas kuota yang ditetapkan.
Meski demikian, niat untuk memproduksi lebih banyak akan berdampak psikologis pada pasar, tulis analis di EnergyScan dari Engie SA dalam sebuah catatan. Uni Emirat Arab diberi peningkatan 300.000 barel per hari untuk target produksinya tahun depan.
"Konsekuensinya adalah harga minyak yang lebih rendah dalam konteks kelebihan pasokan," kata mereka.
Harga:
- WTI untuk pengiriman Juli turun 1,3% menjadi US$73,25 per barel di New York.
- Brent untuk penyelesaian Agustus turun 1,1% menjadi US$77,52 per barel.
(bbn)