Pagi ini, sejumlah mata uang Asia juga menunjukkan depresiasi. Pada pukul 07:43 WIB, won Korea Selatan, dolar Taiwan, baht Thailand, dan dolar Singapura melemah masing-masing 0,22%, 0,11%, 0,03%, dan 0,05%.
Investor sedang menantikan rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang diumumkan akhir pekan ini. Konsensus pasar memperkirakan perekonomian Negeri Paman Sam menciptakan 190.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) pada Mei. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 175.000.
Perekonomian AS yang masih solid membuat suku bunga acuan sulit turun dalam waktu dekat. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan Federal Funds Rate baru bisa turun paling cepat September. Peluang penurunan 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% adalah 55,3%.
Perkembangan ini membuat dolar AS masih di atas angin. Pada pukul 07:50 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,09% ke 104,136.
Penguatan dolar AS sepertinya merambat hingga ke Asia. Rupiah kemungkinan akan menjadi salah satu korbannya.
(aji)