“Kami mengambil langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan tingkat keamanan layanan kami,” tulis dalam keternagan tertulis yang diwakili oleh Willis Wee, Founder dan CEO, Tech in Asia.
Di tengah upaya perbaikan, Tech in Asia meminta penggunanya melakukan penggantian kata sandi atau password serta tetap berhati–hati akan potensi adanya email phising.
“Meski kata sandi kamu tidak tersebar, kami merekomendasikan kamu untuk segera menggantinya sebagai tindakan pencegahan,” tambah Willis.
“Waspadalah terhadap email mencurigakan yang meminta informasi pribadi. Tech in Asia tidak akan pernah meminta kata sandi kamu melalui email.”
Perusahaan membuka layanan dukungan dan pengguna bisa menghubungi support.id@techinasia.com. Tech in Asia meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin kamu alami.
Belum ada penjelasan tambahan dari atas potensi pembobolan data alamat email dan nama pelanggan. Situs yang menjadi referensi konten seputar teknologi asal Singapura ini sebelumnya dilaporkan menghimpun 230.000 data pengguna. Terdapat potensi pencurian indentitas, dilansir dari The Cyber Express.
Sebelumnya dilaporkan potensi data yang berhasil diambil peretas adalah ID Tech in Asia, data pelanggan, alamat email, peran/profesi, nama lengkap, nama panggilan, periode registasi, URL avantar, URL penulis
(wep)