Skandal Toyota, Standar Keamanan Jepang Dinilai Perlu Reformasi
News
05 June 2024 07:40
Masatsugu Horie - Bloomberg News
Bloomberg, Standar keselamatan yang menyebabkan Toyota Motor Corp, Honda Motor Co, dan produsen mobil Jepang lainnya memalsukan uji sertifikasi mungkin terlalu ketat dan ketinggalan zaman, mengingat kemajuan dalam desain dan teknologi mobil. Sehingga, hal ini memicu seruan untuk peninjauan ulang.
Takaki Nakanishi, analis di Astris Advisory Japan KK, menulis dalam sebuah laporan bahwa meskipun sudah direvisi sejak standar tersebut ditetapkan pada 1951, regulasi tersebut belum mengikuti perkembangan zaman. Meskipun Akio Toyoda, ketua Toyota, meminta maaf awal pekan ini karena gagal mengambil langkah yang tepat, ia juga menunjukkan adanya kesenjangan antara pengujian yang dilakukan di lapangan dan prosedur yang diperlukan selama proses sertifikasi.
Saat pejabat pemerintah menggeledah markas Toyota pada Selasa (03/06/2024), produsen mobil itu menghentikan pengiriman tiga mobil: Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross. Menurut Nakanishi, pada tahap ini tampaknya tidak ada bukti produsen mobil secara sengaja menutupi kesalahan terkait pemalsuan data uji sertifikasi.
"Ini bisa menjadi kesempatan untuk mereformasi sistem pengujian sertifikasi yang tidak sesuai dengan kondisi aktual," tulis Nakanishi.