Kemarin, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,11% ke 104,16. Saat dolar AS terapresiasi, biasanya harga emas terkoreksi.
Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Penguatan dolar AS membuat emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.
Selain itu, harga emas sempat naik 1% pada perdagangan akhir pekan. Kenaikan yang cukup tajam itu membuat investor tergoda untuk mencairkan keuntungan.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas kembali terperosok ke zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,93. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di angka 100. Sudah maksimal, jadi memang sudah jenuh beli (overbought).
Dalam waktu dekat, harga emas berpeluang bangkit. Target resisten terdekat ada di US$ 2.332/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju US$ 2.336/troy ons.
Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 2.342/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 200.
Sedangkan target support terdekat ada di rentang US$ 2.327-2.326/troy ons.
(aji)