Chief Executive Officer John Donahoe mengatakan dalam sebuah memo internal yang didistribusikan kepada para pekerja di bulan Februari bahwa rencana pemangkasan di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika akan dilakukan dalam waktu berbeda dengan yang terjadi di pasar asalnya.
PHK karyawan di Amerika Utara terjadi dalam dua tahap pada awal tahun ini, dimulai pada bulan Februari, tetapi pemecatan di Eropa baru terjadi baru-baru ini karena perbedaan undang-undang ketenagakerjaan setempat.
Nike tidak mengeluarkan hasil keuangan untuk pasar Eropa. Eropa, Timur Tengah dan Afrika menyumbang sekitar US$13,4 miliar (sekitar Rp214 triliun) pendapatan untuk Nike, atau sekitar 26% dari penjualan globalnya, tahun lalu.
Juru bicara Nike pada hari Selasa merujuk pada pernyataan perusahaan yang dikeluarkan pada bulan Februari: “Tindakan yang kami lakukan menempatkan kami pada posisi yang tepat untuk menyesuaikan ukuran organisasi kami sebagai bagian meraih peluang pertumbuhan terbesar kami karena minat terhadap olahraga, kesehatan, dan kebugaran tidak pernah sekuat ini.”
(bbn)