Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani: Perang Dagang Berlanjut Nilainya 'Gak Kaleng-kaleng'

Azura Yumna Ramadani Purnama
05 June 2024 05:40

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam IIF Annual Membership Meeting (Ting Shen/Bloomberg)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam IIF Annual Membership Meeting (Ting Shen/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pada tahun 2023 pembatasan perdagangan yang dilakukan berbagai negara telah mencapai 3000 jenis barang, sehingga nilai yang ditimbulkan ‘tidak kaleng-kaleng’ atau berada di besaran yang fantastis.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa pada tahun 2019 hanya terdapat 982 restriksi perdagangan. Angka itu terus melonjak sehingga pada tahun 2021 menjadi 2491 restriksi perdagangan. Pada 2022 terus naik menjadi 2845 pembatasan perdagangan.

“Pada tahun 2023 jadi 3000 trade restriction [pembatasan perdagangan] dilakukan dan nilainya tidak kaleng-kaleng,” ujar Sri Mulyani dalam rapat di Badan Anggaran DPR RI, Selasa (4/6/2024).

Bendahara Negara memberikan contoh, baru-baru ini Presiden Amerika Serikat (AS) memberlakukan pembatasan perdagangan terhadap produk kendaraan listrik yang berasal dari China. Menurutnya, fenomena seperti itu berpotensi menimbulkan disrupsi perdagangan global.

Selain itu, ia mengatakan ketegangan geopolitik juga terus terjadi, bahkan diprediksi dapat memunculkan tatanan ekonomi global baru yang saat ini berbagai negara masih menerka-nerka hal itu.