Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pekerjaan mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ibarat menaiki wahana kereta luncur atau roller coaster.  Ini karena terdapat situasi yang naik-turun atau tak menentu seperti saat terjadinya volatilitas harga komoditas.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa harga komoditas sempat mengalami kenaikan dan penurunan sangat signifikan dalam waktu-waktu tertentu. Seperti pada 2010, harga minyak mentah Brent berada di besaran US$80/barel dan tiba-tiba melejit menjadi US$100/barel pada 2011.

“Kami ingin sampaikan volatilitas yang sering kami sebutkan dalam satu judul harga komoditas volatil, tapi ini untuk berikan gambaran bagaimana yang disebutkan volatilitas itu seperti roller coaster. Karena saya tidak pernah naik, tidak berani karena setiap hari sudah menghadapi roller coaster di APBN,” kata Sri Mulyani saat rapat di Badan Anggaran DPR RI, Selasa (4/6/2024).

Lebih lanjut pada tahun 2014, Sri Mulyani mengatakan harga minyak mentah Brent pernah mencapai US$115 per barel. Kala itu, lembaga keuangan internasional Goldman Sachs memproyeksi harga minyak mentah bisa tembus hingga US$250/barel.

Namun, secara tiba-tiba kenaikan tersebut terhenti dan harga minyak mentah dunia jatuh ke besaran yang sangat rendah pada 2016 dengan harga US$28/barel.