“Nilai tukar itu cukup bagus terus melakukan juga apresiasi bulan terakhir, meskipun masih depresiasi dari akhir tahun lalu, meskipun depresiasi kita yang 5,25% lebih rendah dari Peso, Won, maupun Baht,” ujar Perry.
Ia memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah pada tahun ini berada pada kisaran Rp15.716-16.100/US$.
Perry menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah saat ini terus mengalami apresiasi setelah pada bulan sebelumnya terdepresiasi. Rupiah berada di atas Rp16.000/US$ yang merupakan besaran tertingginya sejak momentum pandemi Covid-19.
Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani menetapkan nilai tukar rupiah pada kisaran Rp15.300 - Rp16.000 per dolar AS dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Target tersebut melemah dibanding target yang dipatok pada APBN 2024, yakni sebesar Rp15.000/US$.
Sri Mulyani Indrawati mengatakan besaran tersebut telah mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan global yang masih tinggi.
“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada di rentang Rp15.300 hingga Rp16.000,” kata Sri Mulyani pada rapat paripurna DPR RI, Senin (20/5/2024).
(azr/lav)