Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengeklaim Uni Emirat Arab (UEA) sudah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di proyek ambisius pemindahan ibu kota negara Indonesia dalam waktu dekat.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam sambutan agenda groundbreaking di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Selasa (4/5/2024).

Awalnya, Jokowi bercerita ketika pemimpin negara UEA berkunjung ke Indonesia, dia memperkenalkan sejumlah destinasi wisata tersohor di Indonesia, dilanjutkan dengan kunjungan ke IKN Nusantara.

"Beliau kita bawa ke Nusa Dua, ke Mandalika, ke Labuan Bajo, bawa lagi ke sini; ke Nusantara, baru ke Jakarta ketemu saya. Apa yang beliau sampaikan pada saya? 'Presiden Jokowi tidak ada tempat yang paling baik, yang paling indah, yang hilir perbukitan seindah [ini]. Saya sudah investasi di banyak negara ini adalah tempat yang terbaik'," kata Jokowi menjelaskan. 

Wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (8/3/2023). (Rony Zakaria/Bloomberg)

Mendengar pujian tersebut, Jokowi justru menekankan kepada UEA bahwa dirinya tidak butuh pujian melainkan bukti kerja sama antara kedua negara dalam pengembangan IKN Nusantara.

"Dan saya sampaikan 'saya kan enggak suka pujian. [Hal] yang saya inginkan adalah investasi bapak, [demikian] saya sampaikan."

"Dia [pemimpin UEA] langsung komitmen, tetapi enggak saya sebut angkanya [dahulu] karena belum sign. Saya enggak mau ngomong kalau belum tanda tangan betul. Namun, [yang jelas investasinya] gede banget, gede banget Insyaallah nanti Juli di Abu Dhabi atau di Dubai [penandatanganan kesepakatan investasinya]," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga akan turut menekankan kepada investor dalam negeri bilamana penandatanganan ini telah diteken bersama UEA, tidak menutup kemungkinan bahwa harga tanah di IKN juga akan naik.

"Karena sekarang ini kita tahu harganya kan antara Rp400.000 sampai Rp800.000 [per meter persegi]. Di Balikpapan saja satu meter sudah Rp15 juta, di Jakarta sudah Rp200 juta, tetapi harga itu saya sampaikan sekarang besok bisa berubah. Tergantung nanti pak Kepala Otorita. Kalau yang minta banyak otomatis, kalau demand-nya gede pasti harganya otomatis naik," tegasnya.

(prc/wdh)

No more pages