Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi Indonesia perlu tumbuh lebih tinggi pada kisaran 6%-8% untuk bisa mencapai visi Indonesia emas 2045. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan program perbaikan sumber daya manusia (SDM), termasuk melalui program makan bergizi yang dicanangkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Hal itu ia sampaikan pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), dalam rangka penyampaian tanggapan pemerintah atas tanggapan fraksi-fraksi DPR RI terkait Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun anggaran 2025.

Pada awalnya ia menjelaskan bahwa untuk mencapai pertumbuhan 6%-8% maka diperlukan peningkatan produktivitas yang ditingkatkan melalui investasi SDM dan transformasi ekonomi untuk memberi nilai tambah yang semakin tinggi pada ekonomi RI.

Dalam hal itu, ia mengatakan bahwa perbaikan SDM dapat dilakukan melalui beberapa hal yakni, pemberian program makan bergizi, perbaikan reformasi kesehatan, hingga perbaikan kualitas pendidikan.

“Serta penyempurnaan jaring pengaman sosial menjadi sangat penting dalam meningkatkan produktivitas sumber daya manusia Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna DPR RI, Selasa (4/6/2024).

Terkait itu, Bendahara Negara memberikan contoh negara-negara yang berhasil keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap) dengan cara meningkatkan produktivitas negaranya.

Korea Selatan, ia menyebut negara itu konsisten menjaga produktivitas dalam besaran tinggi, tercermin dari peranan sektor manufaktur yang terus tumbuh diatas 10% setiap tahunnya. Selanjutnya Taiwan, menurutnya investasi pada negara ini bahkan tumbuh 20% dan sektor manufaktur tumbuh diatas 8%.

“Hal ini menunjukkan selain kualitas dan produktivitas dari sumber daya manusia maka perbaikan iklim investasi untuk meningkatkan peranan investasi dan pertumbuhan sektor manufaktur menjadi sangat kunci bagi perjalanan menuju Indonesia emas,” tuturnya.

Sri Mulyani mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 dalam KEM-PPKF pada kisaran 5,1% hingga 5,5%. Ia menegaskan bahwa angka tersebut merupakan besaran yang cukup ambisius, namun tetap realistis.

Sebagai tambahan, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mematok anggaran belanja pendidikan untuk tahun 2025 sebesar Rp708,2 triliun hingga Rp741,7 triliun.

Besaran itu tercatat naik Rp76,7 triliun atau sebesar 11,53% jika dibandingkan anggaran pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

“Untuk mendukung penguatan mutu pendidikan tersebut anggaran pendidikan pada tahun 2025 diperkirakan berkisar Rp708,2 triliun sampai dengan Rp741,7 triliun,” ucap Sri Mulyani dalam rapat paripurna DPR RI, Senin, (20/5/2024).

Bendahara Negara menjelaskan bahwa anggaran pendidikan 2025 akan difokuskan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing, termasuk peningkatan gizi anak sekolah.

(azr/lav)

No more pages