Logo Bloomberg Technoz

Indonesia Rugi Rp14.000-an Triliun Akibat Kejahatan Siber

Redaksi
04 June 2024 14:00

Ilustrasi peretasan (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi peretasan (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kerugian akibat kejahatan siber di Indonesia diprediksi mencapai US$895 miliar (sekitar Rp14.320 triliun), disampaikan CEO Marsh McLennan Indonesia Douglas Ure, mengutip DAKA Advisori. Jumlah kerugian dana akibat aktivitas siber skala dunia lebih besar mencapai US$71,6 triliun.

Kejahatan siber merupakan tema yang tidak bisa dianggap sepele, apalagi di industri keuangan digital.Indonesia jadi salah satu negara dengan pertumbuhan pasar digital tercepat di dunia.

Data ekonomi digital 2023 tercatat US$82 miliar, bertumbuh 8% dari periode sebelumnya. Indonesia juga jadi pasar dominan di industri, lewat kontribusi sekitar 40% dari nilai transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara.

Pada saat yang sama perusahaan punya risiko tinggi terkena serangan siber namun banyak darinya justru kesulitan mengelola risiko, kontrol, dan keamanan. Sistem manajemen penangkal risiko siber tidak berkembang secepat laju industri fintech.

Atas inilah "diperlukan adanya inisiatif global dan domestik untuk mengatasi masalah serangan siber. Dalam hal ini tercermin dari penguatan kerangka kerja keamanan siber melalui General Data Protection Regulation (GDPR) di Eropa serta Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) di Indonesia," ungkap Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).