Logo Bloomberg Technoz

Buntut Balon Sampah, Korsel Setop Perjanjian Militer dengan Korut

Redaksi
04 June 2024 12:10

Ilustrasi Korea selatan
Ilustrasi Korea selatan

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dewan Keamanan Nasional (National Security Council/NSC) Korea Selatan (Korsel) pada Senin (03/06/2024) memutuskan penangguhan pakta yang mengurangi ketegangan dengan Korea Utara (Korut) yang ditetapkan pada 2018, hingga rasa saling percaya dipulihkan. Hal ini sebagai tanggapan atas pengiriman besar-besaran balon berisi sampah dan tinja oleh Korut.

Seperti diberitakan Yonhap, NSC menggelar pertemuan dengan kementerian terkait untuk mengevaluasi serangkaian provokasi Korut baru-baru ini. Mereka sepakat mengusulkan penangguhan Perjanjian Militer Komprehensif dalam rapat kabinet yang dijadwalkan pada Selasa (04/06/2024).

"Para peserta memutuskan mengajukan proposal untuk menangguhkan seluruh efektivitas Perjanjian Militer 19 September hingga rasa saling percaya antara kedua Korea dipulihkan," kata kantor kepresidenan dalam sebuah rilis.

Perjanjian Militer 19 September antara Korea Utara dan Korea Selatan, yang juga dikenal sebagai Perjanjian Militer Pyongyang, adalah kesepakatan yang ditandatangani pada 19 September 2018. Perjanjian ini dibuat sebagai bagian dari upaya mengurangi ketegangan militer dan meningkatkan kepercayaan antara kedua negara yang secara teknis masih berada dalam keadaan perang sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Korea Utara telah mengirim hampir 1.000 balon berisi sampah ke Korea Selatan sejak pekan lalu dalam tindakan yang mereka katakan sebagai balasan terhadap aktivis Korea Selatan yang mengirim balon berisi selebaran propaganda yang mengecam rezim Korea Utara.