Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom memproyeksikan harga minyak dunia Brent bakal tetap stabil di rentang US$75—US$80 per barel tahun ini, meskipun OPEC+ memutuskan untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak anggotanya.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan Brent bakal bertengger stabil karena era suku bunga yang tinggi seiring dengan Federal Reserves yang menunda untuk menurunkan suku bunga.

Dalam kaitan itu, era suku bunga tinggi bakal menurunkan geliat ekonomi, sehingga permintaan minyak bakal berkurang. 

“Hal ini menyebabkan kenaikan harga minyak dunia tidak terlalu tinggi, kecuali ekonomi Amerika Serikat sudah pulih lebih cepat,” ujar Tauhid, dihubungi Selasa (4/6/2024).

Hari ini, Brent untuk penyelesaian Agustus turun 0,7% menjadi US$77,85 per barel pada pukul 9:40 pagi di Singapura. West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 0,7% menjadi US$73,71 per barel.