Logo Bloomberg Technoz

Potret Perbankan: Transaksi via Kartu Susut, Jumlah ATM Surut

Azura Yumna Ramadani Purnama
04 June 2024 08:10

Warga transaksi di mesin ATM Bank di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Senin (3/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga transaksi di mesin ATM Bank di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Senin (3/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM atau debit merosot 12,49% (year-on-year/yoy) menjadi Rp619,19 triliun pada Mei 2024. Sejalan dengan itu, gerai atau mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dilaporkan terus mengalami pengurangan. Hal itu, tercermin dari Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pada triwulan IV-2023 jumlah mesin ATM, Cash Deposit Machine (CDM), dan Cash Recycling Machine (CRM) tercatat sejumlah 91.412 unit. Padahal, pada LSPI triwulan III-2023 dilaporkan bahwa jumlah mesin ATM, CDM, dan CRM tercatat sebesar 92.829 unit. Dengan begitu, terjadi pengurangan jumlah mesin sebanyak 1.417 unit dalam kurun waktu empat bulan.

Sementara itu, pada triwulan IV-2022 tercatat terdapat 94.016 unit terminal perbankan elektronik atau mesin ATM, CDM, dan CRM. Artinya, terjadi penyusutan 2.604 unit jika dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya.

Selain gerai ATM yang terus berkurang, jumlah kantor fisik perbankan pada triwulan IV-2023 juga terpantau mengalami penyusutan.  Pada periode ini, dilaporkan terdapat 115.539 jaringan kantor perbankan yang terdiri dari 115.473 kantor di dalam negeri dan 66 kantor di luar negeri.

Sementara itu, pada triwulan III-2023 tercatat 120.216 jaringan kantor perbankan berdiri yang terdiri dari 120.150 kantor dalam negeri dan 66 kantor di luar negeri.