Logo Bloomberg Technoz

Sektor Riil AS Mulai Terpuruk, Rupiah akan Lanjutkan Penguatan

Tim Riset Bloomberg Technoz
04 June 2024 07:45

Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)
Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang melanjutkan penguatan dalam perdagangan hari ini, Selasa (4/6/2024) terungkit oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan data manufaktur.

Indeks dolar AS tertekan ke 104 ketika imbal hasil Treasury, surat utang AS, turun di semua kurva di mana tenor 10Y menyentuh 4,400% dan 2Y turun ke 4,816%.

Sinyal penguatan rupiah hari ini juga terlihat di pasar offshore. Kontrak NDF rupiah 1 bulan dan 1 minggu ditutup menguat di pasar New York semalam dan pagi ini bergerak makin kuat di kisaran Rp16.209-Rp16.210/US$.

Para pemodal kini menjadi lebih optimistis terhadap kemungkinan penurunan bunga acuan Federal Reserve tahun ini pasca data manufaktur AS menunjukkan pelemahan .

Kinerja manufaktur AS, tercermin dari indeks S&P Global Manufaktur pada Mei memang masih menapak di zona ekspansi 51,3. Akan tetapi, data lain seperti ISM Manufacturing dan ISM New Orders pada Mei masing-masing semakin terperosok di 48,7 dan 45,1, lebih buruk dari bulan lalu dan lebih rendah ketimbang ekspektasi.