Tarif ini akan mengurangi daya saing kendaraan buatan China, bahkan ketika permintaan untuk kendaraan listrik mendingin menyusul langkah negara-negara seperti Jerman dan Prancis guna mengurangi atau membatasi subsidi.
Meski perusahaan ini bukan pemimpin di antara produsen mobil listrik China yang mengekspor ke Eropa, GWM mengutip berbagai ketidakpastian di wilayah tersebut sebagai alasan untuk mundur.
Great Wall Motors dilaporkan menjual sekitar 6.300 mobil di Eropa pada tahun 2023, tidak termasuk Rusia, yang menyumbang sekitar 2% dari keseluruhan ekspornya.
Media Jerman pertama kali melaporkan rencana perusahaan minggu lalu.
GWM yang punya basis produksi mobil di China, akan bertanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada distributor Eropa dan terus menjajaki pasar-pasar baru, kata perusahaan.
(bbn)