Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Diperkirakan Lesu Tertekan Data Manufaktur AS

News
04 June 2024 06:40

Ilustrasi bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Jason Scott - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan turun pada Selasa (04/06/2024) setelah sesi perdagangan AS yang lesu, di mana fokus utamanya adalah kenaikan mendadak pada pasar obligasi setelah data yang lemah mendukung spekulasi bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga tahun ini.

Kontrak berjangka menunjukkan indeks acuan di Tokyo dan Hong Kong akan turun lebih dari 0,5%, sementara saham di Sydney juga akan dibuka lebih rendah. 

Bursa saham AS kesulitan untuk mendapatkan daya tarik yang besar pada Senin (03/06/2024), dengan S&P 500 ditutup dengan kenaikan hanya 0,1%. Treasury AS naik di seluruh kurva setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur AS menyusut pada kecepatan yang lebih cepat karena output hampir stagnan, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun 11 basis poin menjadi 4,39%.

Data tersebut mengindikasikan bahwa sektor manufaktur sedang kesulitan untuk mendapatkan momentum karena biaya pinjaman yang tinggi, pembatasan investasi bisnis dalam peralatan, dan penurunan belanja konsumen. Pada saat yang sama, produsen sedang berjuang melawan kenaikan biaya input.

Grafik obligasi AS. (Sumber: Bloomberg)