Logo Bloomberg Technoz

Ini Rincian Sektor Baru yang Dapat Insentif Likuiditas BI

Azura Yumna Ramadani Purnama
03 June 2024 18:10

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengumumkan rincian kelompok sektor prioritas yang mendapatkan insentif likuiditas makroprudensial (KLM). Beberapa kelompok tersebut terdiri dari, sektor penunjang hilirisasi, konstruksi dan real estate produktif, ekonomi kreatif, otomotif, perdagangan, listrik-gas-air bersih (LGA), dan jasa sosial.

Deputi Gubernur BI Juda Agung menjelaskan bahwa industri perbankan yang menyalurkan kredit dengan besaran tertentu ke sektor-sektor prioritas tersebut, maka akan mendapatkan insentif likuiditas berupa pengurangan pemenuhan kewajiban Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 4%. Dengan demikian, GWM yang perlu dipenuhi hanya sebesar 5%.

“5% GWM itu kan cukup besar, jadi inilah insentif likuiditas artinya BI memberi reward [insentif] berupa likuiditas kepada bank yang rajin memberikan kredit. Jadi gak langsung memotong GWM-nya tapi kepada bank yang rajin memberikan kredit kami kasih likuiditas yang lebih,” kata Juda dalam taklimat media di kantornya, Senin (3/6/2024).

Sebelum BI melonggarkan sektor-sektor yang mendapatkan insentif tersebut, BI hanya memasukkan sektor minerba, non minerba, perumahan, pariwisata sebagai sektor prioritas. Jadi, apabila perbankan menyalurkan kredit ke sektor tersebut, maka bisa mendapat insentif KLM.

Berikut ini daftar kelompok industri yang mendapatkan insentif KLM berdasarkan masing-masing kelompok sektor: