Rupiah Menguat Tipis Pasca Rilis Data Mei yang Catat Deflasi
Tim Riset Bloomberg Technoz
03 June 2024 15:10
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah bergerak menguat sampai jelang sore ini, Senin (3/6/2024) pasca rilis data inflasi Mei menunjukkan deflasi di luar ekspektasi pelaku pasar dan setelah data kinerja manufaktur terjatuh ke level terendah dalam enam bulan terakhir.
Rupiah bergerak di kisaran Rp16.223/US$, menguat 0,2% dibanding posisi penutupan pekan lalu. Sepanjang hari ini, rupiah sempat menyentuh level terkuat di Rp16.208/US$ pada pukul 10:17 WIB, tapi kemudian bergerak lebih lemah lagi rata-rata di Rp16.225/US$.
Penguatan rupiah berlangsung memanfaatkan dolar AS yang tengah landai. The greenback yang lesu memberi ruang penguatan pada mata uang emerging market Asia hari ini seperti won Korea yang menguat 0,7%, lalu rupee India 0,4%, disusul oleh dolar Taiwan 0,19% dan dong Vietnam 0,13%.
Sejauh ini, hanya ringgit Malaysia, peso dan baht serta dolar Hong Kong dan yuan China yang masih melemah melawan dolar AS.
Mata uang Asia juga didukung oleh sentimen domestik masing-masing negara seperti rupee yang terungkit hasil exit poll pemilu yang mengunggulkan Narendra Modi. Lalu won juga didukung oleh data PMI manufaktur yang menguat.