Di pasar domestik, sejak awal 2023, menurut catatan Bank Indonesia, pemodal asing mencatat pembelian bersih (net buy) di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 54,11 triliun berdasarkan data setelmen hingga 30 Maret lalu. Adapun di pasar saham, nonresiden mencatat beli bersih sebesar Rp 1,45 triliun. Total nilai net buy dua instrumen itu sepanjang tahun ini mencapai 55,56 triliun.
Khusus catatan rentang sepekan ini yaitu 27-30 Maret, investor asing mencatat beli neto total sebesar Rp 10,97 triliun terdiri atas net buy Rp 8,37 triliun di pasar SBN dan Rp 2,6 triliun di pasar saham. Di pasar saham, pada Jumat (31/3), investor asing cetak net buy Rp 362,95 miliar. Sedangkan data kepemilikan asing di SBN baru sampai 30 Maret dengan posisi terakhir sebesar Rp 816,3 triliun, tertinggi sepanjang 2023.
Sentimen bunga acuan dan valuasi
Bank Indonesia dinilai memiliki ruang untuk menurunkan bunga acuan menyusul inflasi yang semakin melandai ke target bank sentral ditambah penguatan nilai tukar. Sentimen pembalikan arah bunga itu bisa mendongkrak pamor pasar obligasi domestik lebih cerah lagi.
“Fundamental ekonomi Indonesia relatif lebih baik dengan valuasi yang menarik dibandingkan dengan pasar negara berkembang lain, di mana itu mendorong aliran modal asing masuk ke pasar surat utang domestik di tengah penurunan yield US Treasury dan dolar AS,” jelas Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research di Mandiri Sekuritas seperti diwartakan oleh Bloomberg News, Selasa (28/3/2023).
Adapun di pasar ekuitas, IHSG masih mencatat return tipis 0,05% sepanjang kuartal 1-2023, masih lebih baik dibanding indeks saham Thailand (-3,31%), Filipina (-0,36%) dan Malaysia (-1,83%). Namun, total return IHSG terbenam bila dibandingkan bursa saham Vietnam (+2,26%) dan Singapura (+0,96%).
Valuasi IHSG (Price to Earning Ratio/PER) sebesar 14,81x dengan Price to Book Value (PBV) 2x. Bandingkan dengan Dow Jones Industrial Average (DJIA), indeks utama saham AS, dengan PER 18,73 kali dan PBV 4,38 kali. Ini memperlihatkan pasar saham Indonesia masih berpeluang untuk tumbuh dengan potensi imbal hasil lebih bagus.
Berikut ini beberapa rangkuman dan catatan penting pasar keuangan domestik dalam sepekan :
-
Penawaran sukuk ritel SR018 berakhir pada 29 Maret dan berhasil menarik investasi Rp 21,49 triliun, melebihi target indikatif Rp 20 triliun.
-
Lelang Surat Berharga Negara (SUN) pada 28 Maret mencatat nilai penawaran Rp 29,34 triliun dengan nilai penyerapan oleh pemerintah sebesar Rp 20 triliun.
-
Pemerintah menggelar lelang Debt Switch untuk memperbanyak pasokan SBN bertenor panjang, menarik animo Rp 13,38 triliun dan dimenangkan senilai Rp 11,8 triliun pada 30 Maret.
-
Lelang Term Deposit Valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) pada 28 dan menyerap US$ 38,75 juta atau setara Rp 580,35 miliar.
-
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup sedikit melemah 0,05% ke posisi 6.805,27 pada Jumat (31/3/2023).
-
Investor asing mencetak net buy Rp 2,96 triliun (27-31 Maret) di pasar saham.
-
Kepemilikan pemodal asing di SBN mencapai Rp 816,3 triliun per 30 Maret, tertinggi sepanjang 2023.
- World Bank menaikkan proyeksi pertumbuhan Indonesia pada 2023 menjadi 4,9% dari proyeksi sebelumnya 4,8%.
- dengan bantuan Grace Sihombing dari Bloomberg News dan M. Julian Fadli
(rui/ezr)