Logo Bloomberg Technoz

Industri penerbangan global telah berhasil bangkit kembali dari pandemi yang sangat membebani maskapai penerbangan di seluruh dunia dan memaksa banyak maskapai penerbangan untuk mencari dana talangan.

Meskipun permintaan telah kembali, maskapai penerbangan masih menghadapi berbagai masalah baru, mulai dari kurangnya bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan hingga bisnis dengan China yang belum pulih hingga ketegangan geopolitik yang membatasi beberapa rute.

Hambatan utama lainnya adalah kekurangan pesawat baru yang tersedia yang membuat kapasitasnya terbatas. Baik Boeing Co maupun Airbus SE sedang berjuang untuk membuat pesawat yang cukup cepat untuk memenuhi permintaan, dan maskapai penerbangan di seluruh dunia memiliki ratusan pesawat jet yang sedang dipesan.

"Menyelesaikan masalah rantai pasokan sangat penting agar kami dapat mengerahkan armada secara efisien untuk memenuhi permintaan," kata Walsh. "Dan bantuan dari parade peraturan yang memberatkan dan proposal pajak yang terus meningkat juga akan membantu."

Berdasarkan wilayah, IATA memprediksi Amerika Utara akan menjadi kontributor terbesar bagi keuntungan industri, dengan pendapatan sebesar US$14,8 miliar. Eropa akan menyumbang US$9 miliar, sementara Timur Tengah akan mencapai US$3,8 miliar, kata IATA.

Perjalanan internasional di Asia tetap lemah, kata IATA, tertahan oleh China, yang tetap berada di bawah tingkat sebelum Covid-19.

"Masih banyak permintaan yang terpendam untuk perjalanan lintas batas di wilayah ini, yang kemungkinan akan mendorong prospek pertumbuhan di masa depan," kata IATA.

(bbn)

No more pages