Angka-angka tersebut mendorong kenaikkan harga saham, dimana saham produsen mobil memimpin kenaikan di bursa Hong Kong. Saham BYD naik sebanyak 6,1% pada pukul 11:55. Saham Nio di Singapura naik sebanyak 5,1%. Li Auto naik 5,25% dan Xpeng naik 1,7%.
Pertumbuhan yang berkelanjutan ini terjadi ketika produsen mobil listrik China menghadapi tantangan yang meningkat di dalam dan luar negeri. Konsumen China membatasi pengeluaran untuk berbagai hal, mulai dari pakaian, perlengkapan kantor, hingga mobil di bulan April.
Dengan melambatnya permintaan kendaraan bertenaga baterai yang meningkatkan persaingan, para produsen mobil listrik memberikan diskon dan mempercepat peluncuran model-model baru. BYD mengintensifkan perang harga dengan memangkas harga banyak model populer di Februari yang kemudian diikuti oleh produsen lain.
Sementara itu, akses ke pasar luar negeri baru di mana produsen dapat mengenakan harga yang lebih tinggi terancam oleh tindakan perdagangan seperti potensi kenaikan tarif di Uni Eropa, dan di AS, yang memberlakukan pajak impor lebih dari 100% untuk mobil listrik China.
Namun, penjualan di dalam negeri terlihat menawarkan beberapa kenyamanan dengan EV dan hibrida plug-in yang diperkirakan akan tumbuh 33% menjadi 770.000 kendaraan di bulan Mei dibandingkan dengan penurunan 5,3% untuk pengiriman keseluruhan termasuk mobil bensin, data awal dari Asosiasi Mobil Penumpang China menunjukkan. Penurunan ini kemungkinan besar disebabkan oleh liburan Hari Buruh selama seminggu yang jatuh pada bulan Mei tahun ini, kata asosiasi tersebut.
(bbn)