Namun, beban pokok penjualan membengkak 25,83% menjadi Rp6,86 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp5,45 triliun. Alhasil, laba bruto juga ikut susut menjadi Rp3,10 triliun dari sebelumnya, Rp3,77 triliun.
KAEF juga mencatatkan beban usaha yang juga meningkat menjadi Rp4,66 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, Rp3,44 triliun. Hasil dari laba kotor itu jgua kembali tertekan oleh rugi selisih kurs, rugi lain-lain hingga beban keuangan.
Alhasil, KAEF membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp1,48 triliun, melonjak dari tahun sebelumnya yang hanya rugi Rp190,4 miliar.
Sementara itu, total aset KAEF hingga akhir Desemberh 2023 tercatat sebesar Rp17,58 triliun, turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp19,79 triliun.
Jumlah liabilitas dan ekuitas juga masing-masing susut menjadi Rp11,19 triliun dan Rp6,39 triliun dan sebelumnya yang tercatat Rp3,10 triliun dan Rp8 triliun.
(ibn/dhf)