Logo Bloomberg Technoz

Sentimen Pasar Global Membaik, Rupiah Bisa Bangkit Terbatas

Tim Riset Bloomberg Technoz
03 June 2024 07:40

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sentimen pasar global yang telah membaik pasca rilis data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) Amerika pekan lalu, kemungkinan akan memberikan peluang penguatan pada pergerakan rupiah spot pada hari pertama pekan ini, Senin (3/6/2024).

Namun, peluang itu sepertinya masih relatif terbatas seiring sinyal pelemahan yang masih terlihat di pasar offshore. Rupiah NDF di bursa New York pekan lalu masih ditutup melemah di antara Rp16.257-Rp16.264/US$, sementara pagi ini terlihat bergerak stagnan di kisaran Rp16.253-Rp16.264/US$. Level itu masih lebih lemah dibanding posisi penutupan rupiah spot pekan lalu di Rp16.250/US$. 

Pergerakan rupiah offshore itu berlangsung di tengah indeks dolar AS yang melemah tipis pasca rilis data inflasi PCE. 

Pagi hari ini, bursa Asia dibuka menguat dengan pergerakan mata uang yang juga menguat dipimpin oleh won Korea Selatan yang menguat 0,34%. Baht Thailand juga menguat 0,12%, sementara yuan offshore menguat tipis 0,1%.

Pasar keuangan global mendapatkan angin segar setelah data inflasi PCE Amerika, yang menjadi salah satu indikator favorit Federal Reserve dalam menentukan kebijakan moneter, mencatat angka sesuai ekspektasi pasar.