Kemudian, kedua negara juga membuka peluang untuk berkolaborasi pada sektor industri pertahanan melalui transfer teknologi, serta akan memperkuat komitmen Indonesia untuk membangun hubungan pertahanan yang kuat dan saling menguntungkan dengan Ukraina.
Tudingan Zelenskiy ke China
Sementara itu, pada acara tersebut, Zelenskiy menuduh Beijing bekerja sama dengan Moskwa untuk merusak pertemuan puncak yang membahas cetak biru perdamaian negaranya, sebagai tanda meningkatnya rasa frustasi terhadap makin dalamnya hubungan China dengan Rusia.
Rusia melakukan “segalanya” untuk mengganggu pertemuan puncak yang dijadwalkan pada pertengahan Juni dengan menggunakan pengaruh China dan diplomatnya, kata Zelenskiy kepada wartawan di sela-sela Dialog Shangri-La di Singapura.
Sebelumnya, presiden Ukraina itu memberikan pidato utama di Shangri-La, meminta para pemimpin Asia untuk bergabung dalam pertemuan puncak tersebut guna membantu membentuk jalan untuk mengakhiri perang Rusia.
“Kami ingin Asia mengetahui apa yang terjadi di Ukraina,” kata Zelenskiy pada Minggu (2/6/2024). “Kami membutuhkan dukungan negara-negara Asia. Itu sangat dibutuhkan.”
China belum segera menanggapi komentar Zelenskiy.
Galang Dukungan Asia
Zelenskiy telah meningkatkan kunjungan internasionalnya sejak pekan lalu ketika Rusia membangun formasi pasukan di dekat perbatasan timur laut Ukraina dan meningkatkan serangan udara. Dia ingin mendapatkan dukungan dari para pemimpin asing, termasuk negara-negara Selatan, untuk pertemuan puncak tanggal 15—16 Juni.
Lebih dari 100 negara dan 75 kepala negara telah mengonfirmasi partisipasi mereka, kata Zelenskiy. Swiss telah menjadwalkan konferensi Ukraina setelah pertemuan G-7 di Borgo Egnazia, Italia.
Beberapa pemimpin G-7 berencana untuk bergabung tetapi Presiden Joe Biden tidak dijadwalkan untuk hadir, Bloomberg News melaporkan, sementara China telah mengisyaratkan negaranya tidak akan hadir.
AS telah mendorong beberapa negara untuk mengambil bagian dalam konferensi tersebut sementara China berupaya menentangnya, kata Zelenskiy.
China dan Brasil menyerukan diadakannya konferensi internasional yang diakui oleh Rusia dan Ukraina untuk membahas usulan menghentikan perang, dan memberikan alternatif terhadap dorongan Kyiv untuk rencana perdamaian yang didukung Barat.
Zelenskiy mengatakan para pemimpin Asia yang mengambil bagian dalam pertemuan puncak yang diusulkannya akan terlibat dalam pertahanan global dan membantu memupuk persatuan melawan perang.
Acara tersebut akan mencakup senjata nuklir, ketahanan pangan dan pembebasan tawanan perang.
“Setelah pertemuan puncak perdamaian, ketika mayoritas global menyetujui pemahaman dan langkah-langkah bersama, pihak-pihak terkait akan meneruskannya ke Rusia, dengan tujuan mencapai hasil yang serupa dengan inisiatif biji-bijian,” kata Zelenskiy sebelumnya dalam forum tersebut.
Kunjungan Zelenskiy ke Asia yang jarang terjadi terjadi saat invasi Rusia memasuki tahun ketiga. Perekonomian Ukraina membutuhkan semua biji-bijian dan minyak sayur untuk mencapai pasar global dan Zelenskiy ingin memastikan keamanan jalur pelayaran sepihak di Laut Hitam.
Presiden Ukraina mempertanyakan hubungan China dengan Rusia, dan mengatakan bahwa dukungan China terhadap Moskwa akan memastikan perang di Ukraina berlangsung lebih lama.
“Anda tidak bisa mengatakan bahwa kami menerima kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, dan pada saat yang sama berpihak pada negara yang melanggar prinsip-prinsip Piagam PBB,” katanya tentang China.
-- Dengan asistensi Philip J. Heijmans dan Alfred Cang
(ibn/wdh)