Logo Bloomberg Technoz

Hal ini menyebabkan harga naik sesuai mekanisme pasar imbas pasokan yang berkurang di tengah permintaan tinggi.

“Harga cash settlement pada Oktober 2023 masih di US$7,876 per ton dan terakhir naik menjadi US$10.668/ton,” ujar Rizal.

Dengan demikian, Indonesia tentu akan mendapatkan keuntungan tambahan dengan kenaikan harga tersebut, baik dari royalti hingga peningkatan devisa dari ekspor tembaga.

Sekadar catatan, smelter-smelter di China padahal telah berjanji untuk mengurangi kapasitas produksi mereka setelah biaya layanan mereka turun akibat terbatasnya pasokan impor bijih yang mereka gunakan sebagai bahan baku.

Prospek kekurangan tembaga di China hanyalah salah satu pilar yang mendukung reli barnstorming yang membawa harga logam tersebut di atas US$11.000 per ton untuk pertama kalinya pada awal pekan lalu.

Namun, janji pemangkasan produksi tersebut tidak kunjung dilakukan dan perekonomian China yang melemah tidak mampu menyerap kelebihan produksi tembaga di negara tersebut tersebut.

Ketidaksesuaian antara pasokan dan permintaan menjadi makin mencolok dalam beberapa hari terakhir, tecermin dari harga tembaga yang turun hingga sedikit di atas US$10.300 per ton hari ini.

Meskipun kenaikan tersebut masih sebesar 21% secara year to date (ytd), hal ini menunjukkan bahwa selama China masih mengalami kelebihan pasokan, tembaga akan kesulitan untuk mencapai kenaikan harga lebih lanjut.

(dov/wdh)

No more pages