Meski demikian, pengumuman hasil resmi pemilu baru akan dirilis pada 4 Juni mendatang.
Dalam cuitannya di akun resmi X atau yang dahulu dikenal Twitter, Modi juga telah mengklaim kemenangan aliansi yang dipimpin BJP berdasarkan hasil jajak pendapat tersebut. Dia menilai, rekam jejak BJP dan dirinya di pemerintahan disambut positif mayoritas masyarakat India, terutama masyarakat miskin.
"Saya dapat mengatakan dengan yakin bahwa rakyat India telah memberikan suara dalam jumlah besar untuk memilih kembali pemerintahan NDA,” kata Modi dalam postingannya, 1 Juni lalu.
Hasil pemilu ini juga diklaim akan meningkatkan pasar keuangan India, yang bergejolak dalam beberapa pekan terakhir.
VK Vijayakumar, Kepala Strategi Investasi di Geojit Financial Services, memperkirakan akan terjadi reli pada pasar, Esok Senin. Dia menilai, exit poll telah menghilangkan beberapa kegelisahan pemilu yang telah membebani sentimen sepanjang bulan Mei.
Investor kemungkinan juga akan didukung oleh data pada hari Jumat yang menunjukkan perekonomian tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebesar 8,2% pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret.
“Ini merupakan kesempatan bagi para pembeli yang akan memicu reli besar di pasar pada hari Senin,” kata dia.
Meskipun exit poll memiliki rekam jejak yang beragam dalam pemilu di India, namun tak menutup kemungkinan prediksinya cukup tepat, berdasarkan garis besar dari hasil pemilu pada 2019 dan 2014 lalu.
Strategi PBJ yang memusatkan kampanyenya pada Modi yang sangat populer tampaknya membuahkan hasil jika jajak pendapat yang dilakukan akurat. Dalama kampanyenya, Modi juga telah berkeliling negara mengadakan roadshow dan berpidato di depan banyak orang. Partai tersebut bahkan memberi judul manifestonya sebagai 'Jaminan Modi'.
Kemenangan ini juga akan akan menjadi sesuatu yang bersejarah. Paasalnya, tidak ada Perdana Menteri sejak Jawaharlal Nehru – yang memerintah India selama 17 tahun setelah kemerdekaan – yang berhasil mengamankan kekuasaan selama tiga periode berturut-turut.
Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan PBJ memperoleh keuntungan di India selatan, di mana Modi berkampanye secara besar-besaran untuk merayu pemilih yang biasanya skeptis terhadap kebijakan nasionalis Hindu dari partai berkuasa.
Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan PBJ masih mempertahankan sebagian besar monopolinya di negara-negara bagian utara yang berbahasa Hindi.
Shashi Tharoor, seorang pejabat Kongres, menyebut bahwa exit poll “sangat tidak ilmiah” dan mengatakan partainya akan menunggu hasil resmi pada Selasa nanti.
""...Kami telah melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk berkampanye dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Exit poll sangat tidak ilmiah," kata dia.
Masalah Tambahan Oposisi
Adapun, kemenangan Modi yang ketiganya kalinya itu juga disebut menandakan masalah tambahan bagi oposisi di negara tersebut, terutama Kongres Nasional India, partai terbesar dalam aliansi oposisi.
Kegagalan untuk mengurangi mandat PBJ untuk pemilu nasional ketiga berturut-turut dapat memicu kekhawatiran bahwa partai Kongres memerlukan perubahan ideologi atau perubahan kepemimpinan.
Kemenangan yang lebih besar bagi partai yang berkuasa menempatkan mereka berpotensi mendorong langkah-langkah kebijakan baru yang tegas dan semakin meningkatkan status global Modi.
Hal ini akan memungkinkan PBJ untuk memenuhi janji-janji kampanye besar seperti peningkatan belanja infrastruktur, investasi dalam manufaktur dalam negeri dan kelanjutan program kesejahteraan rakyat. Hal ini juga akan memberikan mereka modal politik untuk mendorong reformasi yang kontroversial mengenai tanah dan tenaga kerja.
India sendiri mencatatkan pertumbuhan perekonomian lebih dari 8% pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret, menjadikannya negara besar dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Bank Sentral memperkirakan pertumbuhan sebesar 7% pada tahun keuangan saat ini, jauh melampaui ekspansi global yang sebesar sekitar 3% pada tahun 2024.
S&P Global Ratings minggu ini mengisyaratkan kemungkinan peningkatan peringkat kredit untuk India. Sehingga, memberikan dorongan pada pasar keuangan menjelang pertumbuhan negara tersebut dimasukkan dalam indeks obligasi negara berkembang JPMorgan Chase & Co pada bulan ini.
“Jika hasilnya sesuai dengan jajak pendapat, maka hal ini akan memberikan dampak positif bagi pasar karena akan menunjukkan kesinambungan kebijakan dan fokus berkelanjutan pada stabilitas makroekonomi, reformasi, pembangunan infrastruktur dan kehati-hatian fiskal,” kata Garima Kapoor, Ekonom di Elara Securities India. Ltd.
Data Exit Poll Prediksi pemilu India:
Republic TV-PMARQ
Koalisi PJB : 359 kursi
Aliansi Oposisi : 154 kursi
India News-D Dynamics
Koalisi PJB : 359 kursi
Aliansi Oposisi : 125 kursi
Republic Bharat-Matrize
Koalisi PJB : 353-368 kursi
Aliansi Oposisi : 118-133 kursi
Jan Ki Baat
Koalisi PJB : 362-392 kursi
Aliansi Oposisi : 141-161 kursi
India TV-CNX
Koalisi PJB : 371-401 kursi
Aliansi Oposisi : 109-139 kursi
ABP-CVoter
Koalisi PJB : 353-383 kursi
Aliansi Oposisi : 132-182 kursi
News24 Today's Chanakya
Koalisi PJB : 400 kursi
Aliansi Oposisi : 107 kursi
(bbn)