Logo Bloomberg Technoz

Alhasil laba bruto tercatat menjadi sebesar Rp266,7 miliar, yang juga turun 29,85% dari sebelumnya di Rp380,2 miliar.

Selain itu, perusahaan juga mencatatkan penurunan yang sangat dalam dari laba hasil selisih kurs menjadi hanya Rp211,5 juta dari sebelumnya yang sebesar Rp2,09 miliar. Hal ini juga bersamaan dengan sebagian besar pos beban yang turut membengkak hingga perusahaan harus menanggung rugi bersih sebesar Rp126,4 miliar.

Sementara itu, total jumlah aset hingga akhir Maret 2024 tercatat sebesar Rp28,20 triliun, naik tipis dari periode akhir Desember 2023 yang sebesar Rp28,32 triliun. Total liabilitas dan ekuitas juga stagnan masing-masing di Rp14,89 triliun dan Rp13,30 triliun.

Catat penjualan pemasaran Rp473,5 miliar

Di sisi lain, manajemen APLN mengatakan bahwa perusahaan mencatatkan penjualan pemasaran atau marketing sales sebesar Rp473,5 miliar hingga kuartal I 2024. Ini meningkat 95,6% dari periode kuartal I 2023 yang senilai Rp242,1 miliar, yang ditopang oleh gencarnya pembangunan dan penjualan proyek properti Perusahaan di berbagai daerah.

"Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi perusahaan dalam menjaga dan mengoptimalkan sumber pendapatan dari bisnis perhotelan, sewa properti dan pusat perbelanjaan yang secara konsisten memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan,” ujar Corporate Secretary APLN dalam siaran resminya.

Justini pun menegaskan perusahaan berupakan aya memperkuat fundamental bisnis melalui berbagai strategi yang solid dan terukur baik dari sisi penjualan dan pendapatan maupun manajemen biaya. 

Dari sisi penjualan dan pendapatan, beberapa inisiatif dilakukan untuk mengoptimalkan penjualan proyek properti APLN yang tersebar pada sejumlah wilayah di Indonesia. 

Kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, termasuk perbankan, kata dia, dilakukan demi mendorong daya beli masyarakat agar semakin mudah mengakses produk properti Perusahaan di tengah tren tingginya suku bunga pembiayaan. 

"Ini menunjukkan Perusahaan mampu beradaptasi dan tetap kompetitif di tengah kondisi industri yang menantang."

(ibn/frg)

No more pages