Logo Bloomberg Technoz

Cuaca Ekstrem Ancam Pasokan Gandum Global, Harga Diprediksi Naik

News
01 June 2024 08:30

Gandum. (Dok: Bloomberg)
Gandum. (Dok: Bloomberg)

Áine Quinn, Olesia Safronova dan Celia Bergin - Bloomberg News

Bloomberg, Petani Ukraina, Yurii Sekh, pada April lalu berharap bisa mendapatkan hasil panen gandum yang baik. Namun, harapan tersebut pupus akibat bulan Mei kali ini merupakan salah satu yang terkering yang pernah tercatat di wilayah tersebut. Kondisi ini turut melambungkan harga gandum, kembali memicu kekhawatiran kenaikan biaya pangan.

Rusia, yang bersama Ukraina memasok hampir sepertiga ekspor gandum global, juga mengalami gagal panen akibat kekeringan pada bulan yang krusial bagi pertumbuhan gandum. Embun beku di luar musim turut merusak tanaman gandum yang sudah tumbuh, dan dengan masa panen yang tinggal beberapa minggu lagi, peluang pemulihan yang signifikan semakin menipis.

Harga gandum memang telah turun drastis dari rekor tertinggi yang terjadi setelah invasi Vladimir Putin ke Ukraina. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh panen berlimpah Rusia selama dua tahun berturut-turut dan pasokan gandum Ukraina yang masih ada. Namun, perubahan cuaca yang ekstrem kembali membawa ketidakpastian ke pasar.

Harga patokan gandum berjangka turun pada Jumat (31/05/2024) namun diperkirakan akan mengalami kenaikan bulanan sebesar 12%. Ini merupakan kenaikan bulanan terbesar sejak Februari 2022, saat invasi Rusia ke Ukraina dimulai.

Harga gandum. (Sumber: Bloomberg)