Logo Bloomberg Technoz

16 Tewas Akibat Serangan AS-Inggris, Houthi Ancam Balas Dendam

News
31 May 2024 17:40

Pengikut Houthi ambil bagian dalam parade melawan serangan AS. Foto: Bloomberg Mercury
Pengikut Houthi ambil bagian dalam parade melawan serangan AS. Foto: Bloomberg Mercury

Mohammed Hatem dan Omar Tamo - Bloomberg News

Bloomberg, AS dan Inggris menyerang 13 target Houthi di Yaman, menewaskan setidaknya 16 orang. Ini merupakan serangan paling mematikan terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut sejak dimulainya operasi untuk mencegah serangan mereka terhadap kapal komersial di Laut Merah.

Komando Pusat AS (Central Command/Centcom) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (31/05/2024) bahwa pasukan AS juga menghancurkan delapan kendaraan udara tak berawak (UAV) di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan perairan sekitarnya. "Ditetapkan bahwa UAV dan lokasi ini merupakan ancaman bagi pasukan AS dan koalisi serta kapal dagang di wilayah tersebut," kata Centcom.

Serangan udara tersebut menewaskan setidaknya 16 orang dan melukai 35 lainnya, kata kantor cabang kementerian kesehatan yang dikelola Houthi di Hodeidah. Mereka tidak memberikan rincian apakah korban tersebut adalah anggota kelompok tersebut atau warga sipil. Ini adalah jumlah kematian terbesar sejak AS dan Inggris memulai kampanye untuk mengendalikan Houthi pada Januari lalu.

Serangan rudal dan drone Houthi di wilayah Laut Merah, yang dimulai pada November, telah mengganggu perdagangan global, meningkatkan kekhawatiran harga minyak yang lebih tinggi, dan mendorong perusahaan pelayaran besar untuk mengalihkan kapal ke rute yang lebih panjang. Para militan tersebut berjanji untuk melanjutkan operasi mereka sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina yang terkena dampak perang Israel melawan Hamas di Gaza.