Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang hari bergerak fluktuatif. Pada awal perdagangan sempat mencatatkan penguatan hingga di atas 7.100, akan tetapi di Sesi II, IHSG langsung ambles dengan kehilangan 63,4 poin atau 0,9% ke level 6.970,73 pada perdagangan Jumat (31/5/2024).

Adapun rentang perdagangan tertingginya terjadi pada area level 7.102,21 dengan kejatuhan IHSG menyentuh 6.959,22. Dengan demikian, IHSG tinggalkan zona 7.000.

Indeks LQ45 terpantau ikut melemah, dengan kehilangan 2,69 poin (0,31%) ke level 871,42. Sementara kurs rupiah menguat 0,08% ke level Rp16.252/US$ pada pukul 16.20 WIB.

Nilai perdagangan pagi hari mencapai Rp35,33 triliun dari sebanyak 30,05 miliar saham yang ditransaksikan. Frekuensi yang terjadi sejumlah 1,01 juta kali.

Tercatat ada pelemahan 372 saham, dan hanya ada penguatan 199 saham. Sisanya 209 saham stagnan.

Sejumlah sektor saham menjadi pemberat laju indeks pada perdagangan Sesi II. Sektor saham infrastruktur, saham kesehatan, dan saham perindustrian mencatatkan koreksi paling dalam, dengan masing-masing minus 3,17%, 2,48% dan 2,12%.

Melemahnya IHSG juga merupakan efek secara langsung dari dropnya sejumlah saham Big Caps, yang jadi perhatian, bobot saham BREN Prajogo Pangestu yang menekan 35,28 poin yang mempengaruhi pergerakan IHSG mencapai 55,65%.

Saham BREN kembali menyentuh Auto Reject Bawah (ARB). Ini merupakan ARB selama tiga hari berturut-turut sejak masuk Papan Pemantauan Khusus pada Selasa (28/5/2024) kemarin.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham BREN langsung anjlok 900 poin atau setara 9,86% sejak pembukaan perdagangan pagi tadi, Jumat (31/5/2024).

Saham BREN tengah berada dalam Papan Pemantauan Khusus. Di papan ini, saham BREN diperdagangkan menggunakan sistem Full Call Auction (FCA). Alhasil, ARB saham BREN hanya terbatas di 10%.

Dengan turbulensi yang terjadi itu, saham BREN menjadi laggard terbesar IHSG dengan mengurangi lebih dari 35 poin. Hingga menjadi pemberat laju IHSG sampai dengan meninggalkan zona 7.000.

Berikut 10 laggard IHSG berdasarkan data Bloomberg.

  1. Barito Renewables Energy (BREN) mengurangi 35,28 poin
  2. Amman Mineral Internasional (AMMN) mengurangi 11,72 poin
  3. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menekan 5,18 poin
  4. GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menekan 4,39 poin
  5. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menekan 4,34 poin
  6. Bayan Resources (BYAN) menekan 3,44 poin
  7. Bank Negara Indonesia (BBNI) menekan 3,31 poin
  8. Merdeka Copper Gold (MDKA) mengurangi 2,78 poin
  9. Mitra Keluarga (MIKA) menekan 2,54 poin
  10. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) menekan 2,33 poin

Adapun saham-saham infrastruktur jaringan yang tengah proses merger, juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) drop 10% ke posisi Rp45/saham dan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga melemah dengan penurunan 4,94% ke posisi Rp2.310/saham.

Disusul oleh pelemahan saham energi, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) yang terjungkal 21,5% ke Rp62/saham, saham PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) drop 10% ke posisi Rp45/saham, dan saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang mencetak kontraksi 5,49% ke Rp172/saham.

(fad)

No more pages