"Kami akan tetap berpegang teguh untuk menjaga standar tertinggi kebersihan dan higienitas untuk semua operasional kami. Insiden ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan kami akan memastikan tidak terjadi kembali," tulisnya.
Bagaimana dampak kesehatan yang terjadi bila makanan terkontaminasi oleh seekor tikus?
Mengutip dari halo doc ada beberapa sumber penyakit yang bisa terjadi jika seseorang tetap memakannya.
1. Hantavirus pulmonary syndrome
Penyakit ini menyerang sistem pernapasan dan terkadang berikabat fatal. Ini disebabkan oleh infeksi hantavirus.
2. Hemorrhagic fever with renal syndrome
Selain HPS, hantavirus bisa menyebabkan Hemorrhagic fever with renal syndrome. Gejala HRF biasanya berlanjut dan berkembang usai satu atau dua minggu terinfeksi.
Biasanya penderita akan merasakan sakit kepala hebat, sakit punggung dan perut, demam, mual dan penglihatan kabur. Selain itu pada kulit akan terjadi ruam dan kemerahan pada mata.
Yang diperparah bisa meliputi tekanan darah rendah, syok, akut, kebocoran pembuluh darah dan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kelebihan cairan.
3. Leptospirosis
Penyakit ini ditularkan dari tikus akibat infeksi bakteri. Bakterinya bisa menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi yang bisa mengkontaminasi atau tanah.
Kemudian penularanya bisa melalui kulit, selaput lendir bahkan ketika kamu tak sengaja meminum air yang terinfeksi.
Penyakit ini mudah menyebar di musim hujan khususnya di daerah rawan banjir. Ciri-ciri gejalanya demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, penyakit kuning pada kulit dan mata, sakit perut, muntah dan ruam.
Bila tidak disegera obati bisa mengarah kerusakan ginjal dan meningitis.
4. Murine Tifus
Gejala murine tikus tak jauh berbeda dari penyakit yang ditularkan tikus lainnya yaitu demam, sakit, kepala, nyeri tubuh, nyeri sendi, mual dan muntah dan sakit perut.
Meskipun penyakit ini umumnya berlangsung tidak lebih dari dua minggu, tetapi tanpa pengobatan yang tepat maka komplikasi akan sangat mungkin terjadi.
5. Rat Bite Fever
Rat bite fever ialah suatu penyakit terjadi akibat dua bakteri berbeda yaitu, streptobacillus moniliformis dan sprililum minus. Umumnya, bakteri Sprililum minus ini lebih sering terdapat di wilayah Asia.
Media penyebarannya bisa bermacam-macam, misalnya makanan yang terkontaminasi oleh urine atau kotoran cakaran atau gigitan dari tikus yang terinfeksi, dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi bakteri.
Rat bite fever bisa menyebabkan kematian bila tanpa diagnosis dini dan pengobatan yang tepat. Gejalanya lelah pada awalnya, kemudian demam, muntah, nyeri otot, sakit kepala, pembengkakan sendi dan ruam.
Untuk itu, pihak manajeman Dough Lab juga menjelaskan upaya agar kejadian tersebut tak terulang lagi.
Berikut langkah-langkah yang dilakukan Dough Lab:
1. Penutupan Sementara dan Pembersihan Menyeluruh: Segera setelah kami mendapat informasi insiden tersebut, kami langsung mengambil langkah penanggulangan, dan pada tanggal 28 Mei 2024 pagi 10.00 WIB kami mulai menutup sementara toko kami agar dapat menjalani prosedur pembersihan yang menyeluruh untuk memastikan lingkungan yang bersih dan higienis saat dibuka kembali.
2. Penghancuran dan pembuangan produk dan kemasan yang dipajang:
Semua kue dan adonan kue yang dipajang telah dihancurkan dan dibuang dengan memprioritaskan keselamatan dan kebersihan.
3. Pembuangan alat-alat dapur secara aman:
Setiap baki, peralatan makan, dan peralatan dapur yang terkontaminasi akan dibuang secara aman dan diganti.
4. Kerjasama dengan pakar pengendalian hama:
Kami bekerja sama dengan layanan pengendalian hama terpercaya dan bersertifikat untuk menjaga standar kebersihan dan keselamatan tertinggi di dalam toko kami.
5. Penggantian semua showcase display:
Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap integritas produk, kami akan beralih ke showcase display tertutup, guna melindungi produk-produk kami dengan lebih baik.
(dec/spt)