Logo Bloomberg Technoz

Harga Sembako Turun Tapi Emas Naik, Ini Proyeksi Inflasi Mei

Hidayat Setiaji
31 May 2024 13:40

Pedagang melayani pembeli sayur dan cabai keriting merah di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang melayani pembeli sayur dan cabai keriting merah di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Inflasi Indonesia diperkirakan melandai pada Mei. Maklum, konsumsi masyarakat sudah tidak lagi di titik puncak seperti periode Ramadan-Idul Fitri.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan mengumumkan data inflasi Mei pada 3 Juni atau awal pekan depan. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan median proyeksi inflasi Mei dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) sebesar 0,07%. Jauh melandai dibandingkan April yang sebesar 0,25% mtm.

Sementara dibandingkan Mei tahun lalu (year-on-year/yoy), inflasi diperkirakan 2,97%. Sedikit lebih rendah dibandingkan April yang 3% yoy.

Inflasi bulanan melandai signifikan akibat harga bahan makanan alias sembako yang turun, usai melonjak pada periode Ramada-Idul Fitri yaitu Maret dan April. Mengutip catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas). rata-rata harga beras premium pada Mei adalah Rp 15.560/kg. Turun 2,69% dibandingkan rerata bulan sebelumnya.

Kemudian rata-rata harga beras medium selama Mei ada di Rp 13.500/kg. Berkurang 2,24% dibandingkan April.