Logo Bloomberg Technoz

BI Bawa 3 Agenda Sektor Keuangan ke Pertemuan ASEAN, Apa Saja?

Wike Dita Herlinda
31 March 2023 14:51

Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo di AGMFM, Bali (29/3/2023). (Dok: Bank Indonesia)
Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo di AGMFM, Bali (29/3/2023). (Dok: Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Nusa Dua – Bank Indonesia (BI) membawa tiga agenda prioritas Indonesia dalam forum pertemuan tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral jelang ASEAN Summit 2023. Salah satu di antaranya adalah ambisi mengintegrasikan sistem pembayaran regional agar lebih murah dan inklusif bagi UMKM.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan saat ini anggota ASEAN tengah beradaptasi pada agenda ekonomi baru, yang lebih menitikberatkan pada isu digitalisasi dan pendanaan berkelanjutan.

Terkait dengan hal itu, lanjutnya, Indonesia mengusung tiga pilar utama dalam keketuaannya di Asean Summit 2023, khususnya di sektor keuangan. Ketiga pilar itu a.l. isu pemulihan dan pembangunan kembali (recovery and rebuilding), ekonomi digital (digital economy), serta keberlanjutan (sustainability).

Kawasan ini telah merasakan keuntungan dari sistem pembayaran lintas batas yang cepat, murah, transparan, dan inklusif.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo

“Untuk itu, kami membawa tiga agenda penting dalam pertemuan tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral Asean kali ini. Pertama, kita harus memiliki pemahaman yang baik terhadap dinamika stabilitas makroekonomi dan keuangan regional serta global,” ujar Perry dalam pembukaan 1st Asean Finance Ministers & Central Bank Governors Meeting (AFMGM) 2023 di Bali, Jumat (31/3/2023).

Tujuan dari pemahaman itu, lanjutnya, adalah agar regulator di Asia Tenggara dapat merumuskan bauran kebijakan (policy mix) yang proporsional antara instrumen fiskal dan moneter, sebagaimana dianjurkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank of International Settlements (BIS).