Kantor Kejaksaan Manhattan memanggil sejumlah saksi yang menggambarkan konspirasi itu dari berbagai sisi. Salah satu saksi itu adalah mantan pengacara Trump dan penyelesai masalah mantan presiden itu, Michael Cohen, dan mantan penerbit tabloid National Enquirer, David Pecker.
Juri juga melihat berbagai bukti yang merangkai skema itu, mulai dari pesan tulis di ponsel dan surat elektronik hingga catatan panggilan telepon dan rekaman suara rahasia.
Inti dari kasus ini adalah pembayaran kembali dana sebesar US$130 ribu oleh Trump ke Cohen setelah dia secara langsung membayar bintang film porno Stormy Daniels agar tutup mulut soal dugaan perselingkuhan.
Juri sepakat bahwa dokumen terkait pembayaran itu dipalsukan menjadi gaji bulanan untuk jasa hukum yang ternyata tidak ada.
Berikut poin-poin penting persidangan:
1. Mantan penyelesai masalah Trump
Cohen, saksi utama, adalah salah satu penasehat yang paling dipercaya Trump sebelum Pilpres 2016. Meski Cohen sering memelintir kebenaran, juri tampaknya menerima sebagian besar pernyataannya soal Trump, seperti bahwa Trump memang terlibat dalam skema uang tutup mulut dari awal dan dia secara lisan meyakinkan Cohen akan membayar kembali uangnya yang digunakan untuk itu.
Hakim Juan Merchan, pemimpin persidangan, memerintahkan juri untuk tidak membuat keputusan bersalah berdasarkan pernyataan Cohen saja karena dia adalah bagian dari konspirasi. Hal ini berarti kesaksian Cohen harus didukung oleh kesaksian dan bukti lain.
Cohen memberi kesaksian penting bahwa Trump tahu soal rencana mengganti uang Cohen yang digunakan membayar Stormy Daniels--yang berujung pada pemalsuan dokumen. Trump tahu bahwa cek bulanan berjumlah US$35 ribu untuk Cohen pada 2017 bukan bayaran untuk jasa bantuan hukum, meski secara teknis Cohen adalah pengacara pribadinya.
"Kenapa Anda membayar Sormy Daniels?" tanya jaksa dalam persidangan.
"Untuk memastikan berita itu tidak terbit, tidak berdampak pada upaya Trump menjadi Presiden Amerika Serikat," kata Cohen.
"Siapa yang menyuruh Anda melakukan kejahatan?" tanya jaksa.
"Atas nama Trump."
2. Pertemuan di Trump Tower
Pertemuan Agustus 2015 ketika Trump merencanakan skema uang tutup ini digambarkan secara rinci oleh Cohen dan Pecker, yang juga hadir dalam pertemuan dan mengatakan mereka ingin membantu Trump menang.
Pecker, pendukung Trump sejak lama yang hingga sekarang masih mengaguminya, mendukung rincian yang dibeberkan oleh Cohen. Kesaksian keduanya menunjukkan dengan jelas upaya terkoordinasi untuk menghentikan berita-berita negatif di tabloid terkait perilaku Trump terhadap kaum perempuan berdampak pada kampanye presidennya.
Pertemuan ini merupakan elemen penting kasus itu karena berujung pada pembayaran uang tutup mulut ke Daniels dan pemalsuan catatan bisnis untuk menutupinya.
Pecker bersaksi bahwa pertemuan itu berlangsung 20-25 menit, tidak dicatat dan dia ingin hal itu rahasia.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa kami ingin membantu kampanye dan hal ini perlu dilakukan secara diam-diam," kata Pecker di kursi saksi.
3. Rekaman video Acces Hollywood.
Juri mendengar kesaksian lengkap terkait ancaman yang dihadapi kampanye Pilpres Trump 2016 melalui rekaman video Acces Hollywood ketika Trump mengeluarkan pernyataan soal kekerasan seksual.
Juri mendapat informasi bagaimana rekaman itu memotivasi Trump untuk membayar uang tutup mulut pada Daniels semalam sebelum hari pemberian suara karena ceritanya soal perselingkuhan akan sangat berdampak negatif setelah komentar soal kekerasan seksual itu.
"Ini bencana, bencana besar," kata Trump soal rekaman video itu menurut Cohen. "Kaum perempuan akan membenci saya. Kaum lelaki akan menganggap hal itu keren, tetapi ini akan menjadi bencana bagi kampanye."
Cohen bersaksi bahwa rekaman itu memperbesar kemungkinan cerita-cerita negatif lain muncul menjelang Pemilu. Hope Hicks, mantan jubir kampanye Trump, bersaksi soal dampak besar rekaman itu dengan mengatakan hal itu menyebabkan kekacauan.
Jaksa mengatakan itu penyebab Trump sepakat membayar Daniels agar tutup mulut, meski hal itu menjadi sumbangan ilegal kampanye.
4. Rencana pembayaran kembali
Juri melihat bukti yang membeberkan rencana pembayaran kembali kepada Cohen, termasuk catatan tulis tangan oleh mantan CFO Trump Organization Allen Weiselberg dan mantan pengawas Jeffrey McConney.
Catatan tulis tangan itu memperlihatkan bahwa Cohen akan menerima total pembayaran sebesar US$420 ribu, meliputi uang tutup mulut Daniels ditambah US$50 ribu biaya lain-lain, rencana menutupi pembayaran pajak dan perubahan bonus tahunan untuk tahun 2016.
"Dua bukti ini merupakan manifestasi dari kesepakatan untuk memalsukan catatan bisnis," ujar jaksa kepada juri.
"Saya hampir kehilangan kata-kata karena mereka mencoba berargumentasi bahwa ini adalah untuk pembayaran jasa hukum yang legal."
Hicks juga bersaksi yang mendukung klaim bahwa Trump membayar kembali Cohen. Dia mengatakan bagaimana Trump memberi tahu soal pembayaran Daniels oleh Cohen itu "hanya karena dia baik hati." Tetapi dia meragukan kebaikan hati seperti itu karena tidak sesuai dengan sifat Cohen, yang menurutnya tidak terlihat seperti "orang yang murah hati atau peduli dengan orang lain."
5. Model Playboy, bintang porno
Juri juga mendengar kesaksian sejumlah saksi terkait langkah Pecker mengatur AMI membayar uang sebesar US$150 ribu kepada mantan model Palyboy Karen McDougal. Pembayaran ini bertujuan agar McDougal tutup mulut mengenai dugaan perselingkuhan dengan Trump sebelum Pemilu.
Pembayaran AMI itu pada akhirnya dinyatakan sebagai sumbangan kampanye ilegal yang memaksa perusahaan itu mencapai kesepakatan untuk tidak dibawa ke depan hukum dengan Kementerian Kehakiman.
Juri juga mendengar kesaksian dari Daniels yang kemungkinan membuat juri percaya bahwa Trump berhubungan seks dengannya pada 2006 ketika mereka bertemu di satu turnamen selebritas.
Juri juga diperlihatkan foto Trump dan Daniels di acara itu, dan melihat bukti yang menunjukkan Daniels mengunjunginya di Trump Tower.
Kesaksiannya bisa jadi meyakinkan juri bahwa Trump memang ingin menyembunyikan sesuatu dan khawatir akan itu ketika hari pemberian suara semakin dekat.
(bbn)