Logo Bloomberg Technoz

Survei OJK: Rupiah Lesu, Perbankan Pesimistis Kondisi Ekonomi

Azura Yumna Ramadani Purnama
31 May 2024 09:00

Suasana pelayanan kontak 157 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Rabu (20/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Suasana pelayanan kontak 157 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Rabu (20/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan industri perbankan pesimistis dengan kondisi makroekonomi triwulan II-2024, tercermin dari indeks ekspektasi kondisi makroekonomi (IKM) yang anjlok menjadi 31 dari 47 pada triwulan I-2024.

Hal itu tertuang dalam laporan hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SBPO) triwulan II-2024 yang dirilis OJK Rabu (29/5/2024).

“Pesimisme pada triwulan II-2024 disebabkan oleh prediksi bahwa BI Rate akan meningkat kemudian nilai tukar rupiah terhadap US$ [dolar Amerika Serikat] akan melemah dan inflasi diperkirakan meningkat,” sebagaimana tertulis dalam laporan itu.

OJK merinci, industri perbankan memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI pada triwulan II-2024 akan meningkat dari realisasi triwulan I-2024 yang sebesar 5,11% (year-on-year/yoy).

Dalam kaitan itu, dijelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi disokong oleh konsumsi masyarakat yang meningkat akibat momen Lebaran atau Hari Raya Idulftri dan sejumlah hari libur pada triwulan tersebut.