Keputusan ini menandai perubahan signifikan bagi Biden, yang sebelumnya menolak seruan untuk menggunakan senjata AS dalam serangan balasan di dalam wilayah Rusia. Pemerintahan Biden telah lama melihat hal itu sebagai potensi eskalasi perang melawan pasukan Presiden Vladimir Putin yang dapat memicu serangan terhadap negara-negara NATO.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah berulang kali mendesak Barat untuk mengirimkan senjata jarak jauh yang memungkinkan pasukannya untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia. Ukraina telah meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur energi Rusia meskipun ada kegelisahan dari AS dan sekutu-sekutu lainnya.
"Mereka ingin Ukraina menang dengan cara agar Rusia tidak kalah," kata Zelenskiy kepada para wartawan awal bulan ini. "Karena itu akan menjadi kekalahan dengan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi dan geopolitik yang tidak dapat diprediksi."
Pandangan tersebut telah mendapatkan lebih banyak pendukung di luar pemerintahan. Pada 19 Mei, mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan bahwa target semacam itu seharusnya menjadi "permainan yang adil."
"Saya pikir sudah waktunya untuk itu karena Rusia jelas-jelas telah meningkatkan perang ini," kata Nuland kepada acara This Week with George Stephanopoulos di ABC News. "Ini adalah waktunya untuk memberi Ukraina lebih banyak bantuan untuk menghantam pangkalan-pangkalan di dalam Rusia."
(bbn)