Shell telah menghabiskan banyak dana untuk pengembangan angin lepas pantai. Shell akan memanfaatkan pengalamannya dalam mengekstraksi minyak dan gas di laut untuk menjadi pemimpin dalam teknologi ini.
Namun melonjaknya biaya di sektor ini dan fokus baru meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham di bawah kepemimpinan Sawan, telah membuat perusahaan mundur dari sumber energi ramah lingkungan.
Sejak Sawan menjabat sebagai CEO pada awal tahun lalu, ia memberikan tekanan pada divisi-divisi bisnis untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitas. Pada bulan Juni 2023, ia menyusun rencana untuk mengurangi “biaya struktural” sebesar US$3 miliar pada akhir tahun 2025.
Pemangkasan tenaga kerja di bidang angin lepas pantai ini menyusul PHK yang dimulai di unit solusi rendah karbon pada awal tahun ini.
Shell telah membentuk sebuah tim yang berfokus untuk mengembangkan dan membangun ladang angin lepas pantai di Belanda. Namun, pembatasan pengeluaran perusahaan membuat tim yang besar ini tidak dapat melakukan banyak hal dari yang diharapkan sebelumnya.
Pemangkasan staf ini menyusul keluarnya sejumlah eksekutif kunci dalam bisnis angin lepas pantai, termasuk Thomas Brostrom, kepala divisi energi terbarukan di Eropa dan Melissa Read, kepala unit angin lepas pantai di Inggris.
(bbn)