Logo Bloomberg Technoz

Efek Samping Isi Pertalite bagi Mesin Mobil Xpander, Innova dll

Pramesti Regita Cindy
30 May 2024 15:00

Para pekerja di lini produksi di pabrik Toyota Tsutsumi di Toyota City, Aichi, Jepang. (Dok: Noriko Hayashi/Bloomberg)
Para pekerja di lini produksi di pabrik Toyota Tsutsumi di Toyota City, Aichi, Jepang. (Dok: Noriko Hayashi/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Pemerintah sudah sejak akhir 2018 menerapkan kebijakan bahwa kendaraan tidak boleh menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan research octane number (RON) di bawah 91, alias harus sesuai standar Euro 4. Dengan demikian, bensin Pertalite RON 90 tidak memenuhi kriteria sebagai bahan bakar, khususnya mobil.

Akademisi sekaligus pengamat otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan penggunaan bensin Pertalite terhadap kendaraan roda empat akan membawa berbagai dampak negatif ke mesin mobil.

"Penggunaan Pertalite terus-menerus pada mesin mobil modern yang didesain untuk RON lebih tinggi dapat menimbulkan beberapa masalah, antara lain knocking [ngelitik] yang, jika dibiarkan, dapat merusak komponen mesin seperti piston, ring piston, dan kepala silinder," ujarnya saat dihubungi, Kamis (30/5/2024).

Petugas mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Pertamina Rest Area Tol Tangerang-Jakarta KM 14, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Timbun Kerak

Lebih lanjut, menurut Yannes, penggunaan Pertalite yang kurang sempurna dalam pembakaran dapat menyebabkan penumpukan kerak karbon pada ruang bakar, katup, dan busi.