Hal itu memicu kegelisahan akan pendanaan defisit AS akan semakin menaikkan imbal hasil di kala suku bunga Federal Reserve sepertinya belum akan turun dalam waktu dekat. Yield US Treasury di semua kurva bangkit di mana UST-10Y saat ada di angka 4,614%. Tenor pendek 2Y semakin mendekati 5%, yang saat ini tengah bergerak di 4,975%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Gubernur The Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya telah menekankan perlunya lebih banyak bukti bahwa inflasi berada di jalur yang berkelanjutan menuju target 2% sebelum mulai memangkas suku bunga acuan, yang telah berada di level tertinggi dalam dua dekade sejak Juli.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, investor tengah mengambil sikap wait-and-see jelang rilis data Inflasi (PCE Price Index) AS pada Jumat mendatang.
Kekhawatiran mengenai pemangkasan suku bunga acuan di AS juga masih kuat setelah data Indeks Kepercayaan Konsumen yang dirilis oleh The Conference Board secara tak terduga keluar lebih baik dari estimasi sehingga memukul harapan bahwa Federal Reserve akan mempunyai ruang untuk menurunkan suku bunga tahun ini.
“Sentimen pasar juga diperburuk oleh sepinya acara lelang surat utang Pemerintah AS (US Treasuries) bertenor 2 tahun dan 5 tahun semalam,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
(fad)