Dokter Wistiani mengatakan untuk menanggulangi kejadian luar biasa tersebut pada dasarnya harus dilaporkan dengan protokol baru, kemudian dilakukan pemeriksaan tinja pada pasien apakah ada virus polio di situ.
"Di samping itu melihat kondisi lingkungan, ketersedian air bersih, sistem pembuangan limbah, faktor risiko waspada. Kita harus juga waspada bisa menangkap kejadian ini, bahwa tadi gejala penyakitnya, non spesifik, munculnya kelumpuhan, oleh sebab itu menangkap kasusnya sesuai dengan pemeriksaan kesehatan,"lanjutnya.
Pemberian imunisasi polio dilakukan sejak usia bayi 2 bulan. Masyarakat bisa mengakses ke layanan rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan vaksinnya.
(dec/spt)
No more pages