Rupiah hampir pasti akan melemah lebih jauh mendekati level psikologis di Rp16.200/US$ hari ini. Sinyal dari pasar offshore memperlihatkan kontrak NDF rupiah 1 bulan bergerak melemah di Rp16.257/US$, sedangkan NDF 1 minggu juga melemah di Rp16.241/US$.
Level itu jauh lebih lemah dibanding posisi penutupan pasar spot dan kurs tengah Bank Indonesia kemarin di Rp16.160/US$.
Tekanan jual di pasar surat utang kemungkinan akan semakin besar dengan kian sempitnya selisih imbal hasil SBN dengan US Treasury yang kini hanya berjarak 231 bps. Begitu juga tekanan jual di pasar saham dengan pagi ini bursa Asia terlihat merah.
Bank Indonesia kemungkinan akan langsung berjaga di pasar memoderasi tekanan pada rupiah agar pelemahannya tidak dramatis.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren pelemahan dengan target koreksi menuju Rp16.200/US$ yang menjadi support terdekat sebelum break support psikologis dengan target pelemahan selanjutnya akan tertahan di Rp16.250/US$-Rp16.280/US$.
Apabila kembali break support tersebut, berpotensi melemah lanjutan dengan menuju level Rp16.300/US$ sebagai support terkuatnya.
Sebaliknya bila terjadi penguatan, resistance menarik dicermati pada level Rp16.150/US$ dan selanjutnya Rp16.100/US$.
Dalam jangka menengah, rupiah masih memiliki potensi pelemahan lanjutan ke level Rp16.000/US$ meski semakin terbatas.
(rui)