Logo Bloomberg Technoz

Harga surat utang AS, Treasury, kembali melemah pada Rabu, membuat yield atau imbal hasil bergerak lebih tinggi di seluruh kurva, menyusul permintaan yang lemah dalam penjualan sekuritas tujuh tahun senilai US$44 miliar, penjualan ketiga dan terakhir dari utang berbunga minggu ini. Imbal hasil telah naik tipis di seluruh dunia, naik ke level tertinggi multi-bulan di Eropa setelah inflasi di Jerman meningkat lebih dari yang diharapkan, sementara hal yang sama terjadi pada harga konsumen Australia.

"Situasi yang sedang terjadi saat ini dengan cepat menjadi perhatian," ujar Matt Maley di Miller Tabak + Co. "Tidak hanya imbal hasil yang naik lagi di AS, tetapi juga bergerak lebih tinggi di belahan dunia lain. Ini bukan kabar baik untuk pasar saham yang diperdagangkan pada 22 kali pendapatan ke depan."

Treasury Yields. (Dok: Bloomberg)

Indeks dolar melonjak ke level tertinggi dua minggu, sementara yen jatuh untuk hari kedua ke level terlemah terhadap dolar AS dalam empat minggu terakhir. Mata uang Jepang sempat melonjak pada Rabu setelah anggota dewan kebijakan Bank of Japan, Seiji Adachi, mengakui bahwa ada kemungkinan bahwa pelemahan yen dapat memacu kenaikan harga dan mendorong pihak berwenang untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan.

Imbal Hasil Lebih Tinggi

Kekhawatiran tentang defisit AS--bercampur dengan faktor-faktor lain--membuat suku bunga surat utang jangka panjang melonjak di awal Oktober, dengan imbal hasil obligasi Treasury tenor 30 tahun menyentuh level tertinggi dalam 16 tahun terakhir.

"Imbal hasil obligasi mungkin bergerak lebih tinggi terutama karena suplai obligasi dan berlanjutnya defisit yang masif--dan bukan karena kekhawatiran akan inflasi atau ekonomi yang kuat," kata Eric Johnston dari Cantor Fitzgerald.

Perekonomian AS berkembang dengan kecepatan "sedikit atau sedang" di sebagian besar wilayah sejak awal April dan para konsumen telah menolak kenaikan harga-harga, demikian ungkap The Fed dalam survei Beige Book terhadap para kontak bisnis regional.

Gubernur The Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya telah menekankan perlunya lebih banyak bukti bahwa inflasi berada di jalur yang berkelanjutan menuju target 2% sebelum memangkas suku bunga acuan, yang telah berada di level tertinggi dalam dua dekade terakhir sejak Juli.

Di sisi lain, minyak turun dengan West Texas Intermediate (WTI) berada di bawah US$80. Penurunan ini memangkas kenaikan 2,7% pada Selasa setelah risiko geopolitik yang baru, termasuk serangan kapal di Laut Merah dan gerak maju Israel ke kota Rafah di Gaza.

(bbn)

No more pages