Logo Bloomberg Technoz

Korea Utara biasanya tidak mengomentari peluncuran rudal sampai sehari setelah peluncuran.

Ini adalah uji coba rudal balistik keenam dari rezim Kim tahun ini. Peluncuran rudal balistik terakhir Korea Utara terjadi sekitar dua minggu yang lalu ketika mereka menembakkan beberapa roket jarak pendek.

Tepat sebelum peluncuran tersebut, Kim Yo Jong, saudara perempuan sang pemimpin, mengecam tuduhan bahwa Korea Utara telah mengirimkan amunisi ke Rusia yang dibuat oleh AS dan beberapa mitranya.

Kim Jong Un telah berjanji untuk terus melanjutkan program luar angkasanya setelah roket yang membawa satelit mata-mata meledak pada Senin.

AS, Korea Selatan, dan Jepang mengatakan bahwa teknologi yang digunakan untuk roket membantu program rudal balistik Pyongyang dan merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kim berniat meluncurkan tiga satelit mata-mata pada tahun 2024, media resmi melaporkan setelah pertemuan penentuan kebijakan para pejabat tinggi pada hari-hari terakhir Desember. Satelit-satelit tersebut dapat membantunya mengawasi pasukan AS di wilayah tersebut dan meningkatkan kemampuannya untuk menyerang target-target saat ia meningkatkan persenjataan nuklirnya.

Kim Jong Un juga memperingatkan Korea Selatan bahwa Korea Utara sedang bermain api dengan mengancam kedaulatan negaranya melalui tindakan-tindakan seperti latihan udara di dekat perbatasan yang memisahkan kedua negara.

Negaranya mengirimkan balon-balon berisi sampah seperti baterai, bagian sepatu, dan kotoran ke Korea Selatan mulai Selasa malam hingga Rabu, kata militer Korea Selatan.

AS, Korea Selatan, dan negara-negara lain menuduh Korea Utara mengirim peluru artileri dalam jumlah besar ke Rusia serta rudal balistik berkemampuan nuklir jarak pendek yang mudah disembunyikan dan cepat digunakan.

Amunisi tersebut akan digunakan dalam perang Kremlin di Ukraina, kata AS dan mitranya. Pyongyang dan Moskow telah membantah tuduhan tersebut.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Wonsik mengatakan bahwa uji coba senjata yang diawasi oleh Kim Jong Un baru-baru ini dapat menjadi bagian dari demonstrasi sebelum mengekspor senjata tersebut ke Rusia untuk digunakan oleh Presiden Vladimir Putin dalam penyerangan terhadap tetangganya.

Sebagai imbalannya, Rusia menyediakan makanan, bahan baku, dan suku cadang yang digunakan dalam pembuatan senjata kepada Korea Utara, kata Shin.

Bantuan makanan telah membantu Kim menstabilkan harga kebutuhan pokok, dan jika transfer senjata meningkat, Rusia kemungkinan akan mengirimkan lebih banyak teknologi militer kepada Kim, meningkatkan ancaman Pyongyang ke wilayah tersebut, tambah Shin.

(bbn)

No more pages