"Yang penting para relawan memahami risiko yang ada di dalam. MER-C juga memiliki rencana kontinjensi jika terjadi sesuatu dengan para relawan," jelas Judha.
Pihak kementerian juga telah menyiapkan rencana kontinjensi atas kemungkinan adanya perluasan konflik di beberapa titik. Sesuai dengan rencana, KBRI Amman telah menetapkan Israel dan Palestina sebagai wilayah siaga 1, KBRI Tehran menetapkan wilayah Teheran siaga 2, KBRI Beirut menetapkan wilayah Lebanon Selatan siaga 1 dan wilayah Lebanon lain, termasuk Beirut, berada dalam siaga 2.
Diketahui, saat ini terdapat 130 WNI di Israel, 8 WNI di Gaza, 2.361 WNI di Suriah, 217 WNI di Lebanon, 387 WNI di Iran, dan 553 WNI di Irak. Judha mengatakan, jumlah tersebut merupakan warga yang tercatat dan aktif melakukan pelaporan. Sehingga ada kemungkinan ada WNI yang tidak tercatat karena tidak melakukan pelaporan.
"Semua perwakilan di Timur Tengah mengadakan persiapan. Kita tidak pernah mengharapkan rencana tersebut digunakan, tetapi sebagai SOP maka semua perwakilan sudah memiliki rencana. Ibu Menlu juga secara khusus mengadakan pertemuan dengan kepala perwakilan untuk berkoordinasi jika eskalasi situasi lebih lanjut yang membahayakan," tutupnya.
(del)